tirto.id - Presiden Joko Widodo membenarkan telah resmi mengusulkan nama Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) ke DPR RI. Jokowi memastikan surat pengajuan Perry sebagai calon Gubernur BI sudah dikirimkan ke pimpinan DPR RI.
Perry kini menjabat Deputi Gubernur BI. Apabila DPR menyetujui usulan Jokowi, Perry akan menggantikan posisi Agus Martowardojo yang masa jabatannya sebagai Gubernur BI segera habis.
“Sudah kita kirimkan ke DPR, coba sekarang ditanyakan ke DPR. Sudah dikirimkan hanya satu nama, Pak Perry Warjiyo,” kata Jokowi usai meresmikan Pabrik Bahan Baku Obat dan Produk Biologi PT Kalbio Global Medika, di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (27/2/2018) sebagaimana dilansir laman Sekretariat Kabinet.
Jokowi juga menjelaskan alasannya memutuskan untuk mengusulkan Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur BI yang baru.
Menurut dia, keputusan itu telah mempertimbangkan banyak hal, baik dari segi pengalaman, rekam jejak, prestasi, hingga kapasitas penguasaan masalah yang dimiliki oleh Perry Warjiyo. Jokowi meyakini Perry mampu memimpin BI.
“Saya kira beliau adalah Deputi yang paling senior. Sudah mengerti lah perjalanan mengenai moneter, mengenai inflasi, mengenai kebijakan-kebijakan di Bank Indonesia, Bank Sentral kita. Saya kira penguasaan Pak Perry Warjiyo tidak perlu diragukan,” kata Jokowi.
Penilaian positif terhadap kapasitas Perry Warjiyo sebagai calon Gubernur BI juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dia menilai Perry memiliki banyak pengalaman dan atribut untuk memimpin Bank Indonesia. "Dari pengalaman yang beliau miliki sudah ada kesempatan dan pengalaman untuk menyiapkan peranan Gubernur Bank Indonesia yang dibutuhkan," kata Sri sebagaimana dikutip Antara.
Sri Mulyani mengatakan hal itu di sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi BI-IMF bertema “New Growth Models in a Changing Global Landscape” di Hotel Fairmont Jakarta, pada Selasa (27/2/2018).
Sri Mulyani menjelaskan Perry telah lama aktif sebagai Deputi Gubernur BI sekaligus pernah berkarir sebagai Direktur Eksekutif di Dana Moneter Internasional (IMF).
Dia juga mengharapkan Perry mampu menghadapi tantangan ekonomi regional maupun global yang selalu dinamis apabila terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia yang baru. Jika terpilih, menurut dia, Perry juga harus menjaga kerja sama yang baik antara BI dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Itu bisa diteruskan dan itu paling penting, karena ketika kita akan mengelola ekonomi di saat menghadapi situasi makin dinamis, maka hubungan institusi ini harus makin erat dan makin baik," kata Sri Mulyani.
Meskipun demikian, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyatakan pengusulan nama Perry sebagai calon Gubernur BI belum tentu mulus karena akan tergantung dinamika politik di parlemen.
"Itu akan sangat tergantung dinamika politik di Komisi XI DPR. Kami di pimpinan DPR secara normatif bisa saja menerima, namun kita harus lihat lagi nanti saat rapat pimpinan membahas calon gubernur BI, apakah akan diteruskan ke Badan Musyawarah atau tidak," kata Taufik sebagaimana disiarkan oleh Antara.
Taufik mengatakan Pimpinan DPR baru akan membahas calon gubernur BI pada sidang pimpinan setelah masa reses berakhir atau 5 Maret 2018.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom