Menuju konten utama

Alasan Jadwal Tayang Film Sri Asih Diundur Jadi Tahun 2021

Proses penggarapannya yang lama membuat jadwal tayang film 'Sri Asih' diundur menjadi tahun 2021.

Alasan Jadwal Tayang Film Sri Asih Diundur Jadi Tahun 2021
Poster karakter Sri Asih. Instagram.com/jokoanwar

tirto.id - Jadwal tayang film Sri Asih akan diundur pada tahun 2021 mendatang, sebelumnya film yang dibintangi oleh Pevita Pearce direncanakan tayang pada November tahun ini. Hal itu diungkap oleh Founder dan CEO Bumilangit Bismarka Kurniawan.

Bismarka mengatakan, alasan jadwal tayang film itu diundur karena panjangnya proses penggarapan film tersebut. "Jadi memang kita proses persiapan itu lebih lama," kata Bismarka seperti dilansir Antara.

"Sri Asih penulisnya [skenario] enggak hanya Upi tapi juga Joko Anwar. Itu lama sekali prosesnya karena memang kita research, pengembangan karakter, dan jumlah karakter akan lebih banyak muncul di Sri Asih dibanding di Gundala." ungkap dia.

Gundala adalah film yang juga diproduksi Bumilangit, tapi Bismarka bilang, film Sri Asih lebih banyak menampilkan banyak adegan sehingga persiapannya lebih lama.

"Jadi memang kita benar-benar memastikan supaya karakter ini dicintai semua lapisan masyarakat seperti halnya Gundala," kata dia.

Sebagai pemeran Sri Asih, kata dia, Pevita Pearce juga sedang melakukan persiapan yang matang agar bisa memainkan karakter itu dengan maksimal.

"Pevita minta persiapan lama karena ada tahapannya. Cukup berat jadi Sri Asih tidak hanya stamina, jago berkelahi, tapi bagaimana menunjukkan safety di film," ungkap Bismarka.

Karakter Sri Asih memiliki nama asli Nani Wijaya, yang lahir dari keluarga kaya. Ia adalah reinkarnasi seorang dewi, Dewi Sri. Dirinya bekerja untuk Biro Investigasi Kriminal, Nani membangun reputasinya setiap hari sebagai pejuang kejahatan yang tak kenal takut.

Namun, ketika semuanya menjadi tidak terkendali, Nani mengubah dirinya menjadi Sri Asih dengan mengatakan "Dewi Asih!"

Baca juga artikel terkait FILM INDONESIA

tirto.id - Film
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH