tirto.id - Selepas merilis film Gundala yang akan tayang di bioskop pada 29 Agustus mendatang, Joko Anwar akan menghadirkan film sinema Bumilangit kedua dengan karakter jagoan Sri Asih.
Hal ini dijelaskan Produser kreatif Bumilangit sekaligus sutradara Joko Anwar di Jakarta, Minggu (18/8/2019), sebagaimana diwartakan Antara.
Aktris Pevita Pierce dipercaya memerankan karakter superhero wanita asli Indonesia itu. Film ini termasuk dalam rangkaian Bumilangit Cinematic Universe.
“Next, Sri Asih. Skrip sudah mulai dibuat tahun ini. Sangat Indonesia,” ujar Joko Anwar.
Ia mengungkapkan, karakter ini berasal dari era Patriot dalam jalinan cerita Jagat Bumilangit, masa yang sama dengan tokoh Gundala, Godam, Tira dan Sembrani.
Joko mengatakan, sama seperti film Gundala, Sri Asih akan menitikberatkan pada karakter dan cerita yang kuat, sehingga membutuhkan pemain yang bertalenta baik. Menurutnya, itulah alasan Pevita terpilih.
“Pemilihan pemain ini berdasarkan talenta paling tinggi. Project ini untuk menjadi showcase talenta terbaik Indonesia di depan dan dibalik layar. Kami pilih berdasarkan skill,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, produser Screenplay Bumilangit, Bismarka Kurniawan berharap, peluncuran Jagat Sinema Bumilangit bisa memberikan gairah dan semangat baru bagi industry kreatif di Indonesia.
Sementara itu, dilansir laman Bumilangit, karakter Sri Asih memiliki nama asli Nani Wijaya, yang lahir dari keluarga kaya. Ia adalah reinkarnasi seorang dewi, Dewi Sri. Dirinya bekerja untuk Biro Investigasi Kriminal, Nani membangun reputasinya setiap hari sebagai pejuang kejahatan yang tak kenal takut. Namun, ketika semuanya menjadi tidak terkendali, Nani mengubah dirinya menjadi Sri Asih dengan mengatakan "Dewi Asih!"
Nantinya, selain karakter Sri Asih, Screenplay Bumilangit juga menghadirkan sederet karakter jagoan lain antara lain Tira (diperankan Chelsea Islan), Godam (Chicco Jerikho), Mandala (Joe Taslim) dan Aquanus (Nicholas Saputra).
Karakter-karakter tersebut akan muncul satu persatu dalam film dengan sutradara berbeda. Kendati begitu, Joko menjamin karakter dan cerita akan sangat terjaga.
“Kami sudah membuat benang merah cerita dan perkembangan tiap karakter. Nantinya dikembangkan lagi oleh setiap sutradara dan penulis untuk tiap filmnya. Jadinya, karakter dan cerita akan sangat terjaga,” tutur Joko.
Jagat Bumilangit dimulai sejak era Letusan Toba 75.000 SM dan terbagi atas empat era yakni Legenda, Jawara, Patriot dan Revolusi.
Penulis: Arinta Wijaya Murti
Editor: Yulaika Ramadhani
