tirto.id - Kepala Pelaksana BPBD Bali Dewa Indra mengatakan pihaknya sedang melakukan pendataan kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,4 skala Richter yang terjadi pada Rabu (22/3/2017) sekitar pukul 07.10 WITA. Menurutnya hingga saat ini ada beberapa kerusakan di beberapa wilayah di Bali, diantaranya di Bangli, Karangasem, dan Jembrana.
"Bagian atas candi Bentar di halaman terluar Pura Kehen di Kabupaten Bangli mengalami roboh dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp10 juta dan kerusakan tempat suci di salah satu pura di Kecamatan Tembuku, Bangli," kata Dewa.
Gempa juga mengakibatkan bagian genteng di gedung perpustakaan SDN 4 Antiga di Banjar Dinas Seraya-Antiga Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem mengalami kerusakan.
Di Kabupaten Jembrana, dilaporkan beberapa atap genteng warga di Dusun Yeh Embang juga jatuh berserakan.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menambahkan beberapa kerusakan juga terjadi di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.
Kerusakan di Badung itu menimpa plafon pada satu unit bangunan SMP 3 Mengwi rusak. Selain itu, balai pertemuan atau "Bale Banjar" di Desa Gunaksa Klungkung juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.
Hingga saat ini, BPBD Bali bersama kabupaten/kota masih akan mendata sejumlah kerusakan yang terjadi sebagai dampak gempa termasuk total kerugian material yang ditimbulkan.
Tidak ada korban jiwa dari peristiwa gempa bumi yang dirasakan sekitar lima detik itu.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang seluruh wilayah di Bali, Banyuwangi dan NTB sekitar pukul 07. 10 WITA dengan episenter terletak pada koordinat 8.88 lintang selatan dan 115.24 bujur timur pada kedalaman 117 kilometer.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH