tirto.id - Pengajar komunikasi politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengkritik ucapan cawapres 01 Maruf Amin yang cenderung membebankan partai koalisi terkait elektabilitas di Pilpres 2019.
"Kalau salahkan partai pengusung ya tidak elok juga. Pak Maruf harus ingat, syarat KPU kalau mau daftar Pilpres harus ada partai pengusung sebagai koalisi. Tanpa partai-partai itu, Jokowi-Maruf enggak akan bisa nyapres," kata Adi saat dihubungi wartawan Tirto, Jumat (8/2/2019) siang.
Menurut Adi, pembahasan mengenai efek partai pengusung dalam koalisi memang sedikit sensitif. Pasalnya, yang menjadi penentu naik-turunnya elektabilitas bukanlah partai, tetapi justru figur-figur pasangan calon.
"Jokowi-Maruf-Prabowo-Sandiaga. Yang menjadi figur dan menentukan naik atau turunnya elektabilitas suara," lanjut Adi.
Maka dari itu, Adi meminta Maruf Amin harus melakukan koreksi diri dan tidak menyalahkan partai pengusung. "Karena banyak blunder juga Pak Maruf selama beberapa bulan terakhir. Apalagi ini pas lagi injury time," katanya.
Namun, Adi memahami bila ucapan Maruf tersebut lebih semacam "peringatan" ke partai-partai pendukung, karena memang ada kecenderungan bahwa banyaknya partai koalisi belum tentu mampu memberikan banyak suara.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta para relawan dan partai politik pengusungnya memaksimalkan potensi suara di Pemilihan Presiden 2019. Namun, Ma'ruf juga mengingatkan, jangan sampai banyaknya partai politik pengusung ini justru mendapatkan hasil yang berbanding terbalik.
"Jadi potensi besar, tapi kalau hasilnya kecil ini ada yang tidak beres, ada yang miss," tutur Ma'ruf saat menghadiri pengukuhan anggota Forum Komunikasi Relawan Pemenangan Jokowi 2019 (FKRPJ) di Padang, Sumatera Barat, Jumat (8/2/2019).
Pasangan Jokowi-Ma'ruf diusung oleh sembilan partai politik yakni, PDI Perjuangan, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, PSI, Perindo, PKPI, dan Hanura. Bahkan, baru-baru ini dukungan bertambah dari Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra.
"Partai pengusung besar. Jadi 10 partai dengan masuknya (dukungan) PBB. Gimana ini dikonversi menjadi poin elektabilitas," ujar Ma'ruf.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto