tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, seluruh program Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) akan dikembalikan kepada masing-masing kementerian atau lembaga (K/L). Hal ini diputuskan mengingat penanganan pandemi di Indonesia sudah berjalan maksimal.
"Kia melihat tantangan kesehatan sudah mulai tertangani dan seluruh program yang kemarin ditangani KPC-PEN itu dikelola oleh K/L masing-masing," kata Airlangga dalam acara Rakornas Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Indonesia, di Jakarta, Rabu (26/1/2023).
Airlangga menuturkan, untuk program penanganan COVID-19 akan dikembalikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan menjadi program di dalamnya. Demikian pula untuk perlindungan sosial akan diserahkan lagi ke Kementerian Sosial (Kemensos), termasuk di dalamnya PKH, sembako dan lainnya.
"Kartu Pra Kerja juga tetap berjalan namun Kartu Prakerja berubah sifatnya menjadi offline. Kemudian terkait pemulihan ekonomi itu masuk di sektornya masing-masing," katanya.
Di sisi lain, Airlangga melaporkan bahwa selama 2020 dan 2022 anggaran penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional sudah dilakukan dengan baik. Pada 2020 anggaran disediakan Rp695,2 triliun difokuskan menjaga sektor riil di awal pandemi dan realisasinya Rp575,8 triliun atau 83,2 persen.
Kemudian di 2021 Rp744 triliun dialokasikan untuk fokus reformasi ekonomi dan menghadapi gelombang pandemi terberat yaitu varian delta. Dari total tersebut anggaran yang terpakai Rp655,1 triliun 88 persen dari total disediakan.
"Dan tahun lalu sebesar dari 455,62 triliun terpakai realisasi 91 persen 414,5 triliun dan dukungan ini digantikan oleh konsumsi dan investasi masyarakat sebagai motor ekonomi," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin