Menuju konten utama
Periksa Fakta

Air Laut Menghilang Secara Misterius, Benarkah?

Fenomena air laut surut dan ikan berenang ke daratan, apa yang sebetulnya terjadi?

Air Laut Menghilang Secara Misterius, Benarkah?
Header Png Periksa Fakta Laut Menghilang. tirto.id/Fuad

tirto.id - Pertengahan Januari, sebuah akun Facebook bernama "Ustad Ujang Bustomi" membagikan video berdurasi 8 menit 24 detik (tautan). Video tersebut berisi kumpulan fenomena alam seperti banjir, tsunami, air laut surut, hingga ikan berenang ke daratan atau mati di tepi pantai.

Unggahan tersebut ditulis dengan deskripsi bahwa video tersebut adalah video amatir yang menunjukkan detik-detik air laut menghilang misterius. Deskripsi ini juga ada di bagian bawah video.

Sejak diunggah pada 14 Januari, video ini telah disaksikan sebanyak 351 ribu kali, serta mendapat 83 komentar dan 2,2 ribu reaksi per 17 Januari. Lantas, bagaimanakah asal usul dari video ini?

Penelusuran Fakta

Kami menelusuri asal usul kumpulan video ini melalui mesin pencari gambar, YanDex. Melalui YanDex, kami dapat mengidentifikasi mengidentifikasi potongan-potongan video tersebut sebagai longsor akibat banjir di India, tsunami di Seferihisar, Turki, kejadian ikan yang melompat ke daratan di Lampung dan Kepulauan Seribu, dan surutnya air laut di Bangka Belitung.

Kemudian, tidak semua kejadian berhubungan dengan bencana alam. Misalnya kejadian di Lampung, menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Panjang, Eko Sarjono, banyak faktor yang menyebabkan ikan meloncat dari habitat aslinya. Antara lain karena kondisi pencahayaan di sekitar area pantai pada malam tersebut.

"Ini bisa terjadi karena gelap bulan, yang dimana ikan akan senang menghampiri sumber cahaya yg terdapat di pinggir atau dermaga," jelas Eko pada Sabtu (8/10/2022) menukilLiputan6.

Faktor lainnya adalah karena arus naik dari dasar ke permukaan laut sehingga menyebabkan ikan-ikan naik ke permukaan hingga akhirnya ke bibir pantai.

Sementara fenomena air laut surut di Bangka Belitung, menurut Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Iman Fatchurochman, kejadian air laut surut adalah hal yang biasa dan tak berhubungan dengan ancaman tsunami.

"Kejadian air laut yang surut di Bangka Belitung tidak terkait dengan tsunami. Itu hanya fenomena pasang surut biasa dan mungkin kondisi air surut terendah saja," tegas Iman saat dihubungi redaksi Tirto.

Imam juga mengatakan, memang benar salah satu tanda-tanda akan terjadi tsunami adalah air laut yang surut. Dalam hal ini disebabkan karena adanya kejadian gempa besar yang memicu kenaikan muka laut di lokasi gempa dan penurunan air laut di garis pantai.

Infografik Periksa Fakta Laut Menghilang

Infografik Periksa Fakta Laut Menghilang. tirto.id/Fuad

Sumber:

Liputan6

Tirto

Cai24.pl

Pikiran-rakyat

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Irma Garnesia

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Irma Garnesia
Editor: Farida Susanty