tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membeberkan beragam jenis program bantuan dari Pemprov DKI Jakarta bagi kelompok masyarakat rentan saat menghadiri deklarasi dukungan Gerakan Relawan Agus-Sylvi (GERASI), di Jalan Talang, Jakarta Pusat pada Senin (13/3/2017).
Menurut Ahok, tujuannya memaparkan hal ini agar bisa menyamakan persepsi dengan para relawan Agus-Sylvi mengenai visi pemerintahannya di DKI Jakarta. Ahok mencontohkan pemerintah DKI Jakarta memiliki program baru bernama Kartu Jakarta Lansia yang melengkapi paket bantuan lain untuk kelompok masyarakat rentan di DKI Jakarta.
Selain itu, Ahok juga meminta para relawan itu aktif melaporkan kepada dia warga-warga di DKI Jakarta yang membutuhkan bantuan tapi belum menerimanya. Ahok kemudian memberikan nomor telepon pribadinya kepada para relawan GERASI untuk mempermudah penyampaian laporan mereka.
Ia berjanji akan mengupayakan pemberian bantuan dari Pemprov DKI Jakarta untuk para lansia, siswa miskin, pemilik ijazah yang ditahan sekolahnya hingga warga tak mampu yang atap rumahnya hampir roboh.
“Saya masih gubernur, cuma sekarang saja non-aktif sementara,” ujar Ahok.
Ahok melanjutkan, “Kami juga ingin buat program ganti atap. Supaya ganti atap dengan baja ringan supaya gampang. Nah seperti ini tolong didata. Terus pertanyaannya, kalau yang didata tidak memilih saya gimana? Didata ga, dibantu ga? Tetap dibantu.”
Di depan para relawan GERASI, Ahok juga memamerkan program penyediaan lapak-lapak dagang di tanah milik Pemprov DKI Jakarta. Para penerima bantuan, menurut dia, diprioritaskan bagi warga pemilik rekening Bank DKI Jakarta.
“Karena sebentar lagi kita akan buka pasar grosir Pasar Jaya. Pasar itu bisa jual kebutuhan sembako harga distributor asal (pembelinya) punya kartu (rekening) Bank DKI. Kalau bapak ibu punya rumah di gang yang agak besar mau buka toko, itu Pasar Jaya bisa kerja sama buka toko JakMart. Itu ga bayar uang manajemen atau fee, itu bentuknya hanya titip barang buat jual,” kata Ahok.
Belum puas, Ahok juga memamerkan program bantuan bagi warga miskin, yang sakit tapi belum memiliki Kartu Jakarta Sehat (KJS), masih bisa dibiayai oleh Pemda DKI Jakarta. “Kalau gak ada KJS lapor saja. Asal mau masuk kelas tiga lewat Puskesmas, itu kita tanggung semua.”
Saat menutup pemaparannya, Ahok berkelakar, “Ini bedanya bicara sama gubernur dan calon gubernur.”
Pemaparan Ahok mengenai aneka jenis program bantuan Pemda DKI Jakarta ini lebih menyerupai janji-janji kampanye ketimbang konsolidasi relawan pendukungnya.
Namun, Sekretaris Timses Ahok-Djarot, Tubagus Ace Hasan Syadzily, yang menghadiri acara itu, membantah itu. “Ini bukan kampanye ya, ini deklarasi dukungan,” ujar Ace singkat.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom