Menuju konten utama

Ahok Menang di Lokasi Penghadangan Kampanye di Ciracas

Dari 4 TPS di Ciracas yang telah menyelesaikan penghitungan, Ahok unggul di 4 TPS.

Ahok Menang di Lokasi Penghadangan Kampanye di Ciracas
Proses penghitungan suara di kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Tirto.id/Chusnul Chotimah

tirto.id - Sebanyak empat lokasi TPS (Tempat Pemungutan Suara) dari 11 TPS di RW 10, kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, kandidat nomor 2 dan 3 saling mengungguli. Sementara itu, paslon nomor 1 jauh tertinggal.

Masing-masing TPS yakni TPS 76 terdiri dari RT 01 dan 02, TPS 77 terdiri dari RT 03, TPS 78 terdiri dari RT 04, dan TPS 79 terdiri dari RW 05. Keseluruhan TPS berada di RW 10, kelurahan Ciracas.

Kawasan RW 10 ini sempat menjadi perbincangan karena terjadi insiden penolakan kedatangan Ahok saat berkampanye pada 15 November 2016. Sempat terjadi kericuhan karena, berbeda dengan di tempat lain, massa pendukung Ahok juga bersiap menghadapi para penolak. Berdasarkan laporan mendalam Tirto, penolakan Ahok di Ciracas ini melibatkan pengurus MUI setempat (cerita selengkapnya baca: Ada Pengurus MUI di Balik Penolakan Ahok di Ciracas).

Warga sangat antusias mengikuti acara perhitungan suara. Tak hanya para pemilik DPT (Data Pemilih Tetap) yang mengikuti keberlangsungan perhitungan suara, tetapi juga tak luput dari pantauan anak-anak.

Mereka, di TPS 79 misalnya, dengan semarak bersorak "huuuu" ketika paslon nomor 1 disebut. Padahal, di papan pengumuman, jumlah paslon nomor 1 bahkan tertinggal jauh di belakang.

Sementara itu, di TPS 77, warga pemilik DPT sangat antusias. Ketika petugas menyebut kata 2, warga menjawab "Kerja nyata, KJP". Ketika paslon nomor 1 disebut, warga berteriak "1 milyar". Kemudian berteriak "OK OC" ketika paslon nomor 3 disebut. Tak nampak siapa memilih siapa. Kesemuanya, saling berteriak mengiringi penghitungan suara.

Dari keempat TPS tersebut, 3 TPS di antaranya memenangkan paslon nomor 2. Hanya 1 TPS yang memenangkan paslon nomor 3 yakni di TPS 76, lokasi dimana Ahok pernah ditolak. Kendati demikian, selisih yang terjadi antara paslon nomor 2 dan 3 hanya dua suara.

Dari total keseluruhan 634 DPT (Daftar Pemilih Tetap), suara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni sebanyak 90 suara. Paslon Nomor 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saeful Hidayat Sebanyak 188 suara. Kemudian Anis Baswedan- Sandiaga Uno sebanyak 190 suara. Sementara itu terdapat 20 suara yang tidak sah.

Lebih lanjut, paslon nomor 2, unggul di tiga TPS lainnya. Di TPS 77, Ahok-Djarot unggul 183, mengungguli Anis-Sandiaga yang mendapatkan 140 suara dan Agus-Sylvie dengan 50 suara dari 454 DPT.

Di TPS 78, paslon nomor 1 memperoleh 99 suara, paslon 2, 281 suara dan paslon 3, 163 suara. Total DPT sendiri sebanyak 601 surat suara.

Sementara itu, di TPS 79, Ahok-Djarot kembali unggul dengan 225 suara dan Anis-Sandiaga 204, kemudian kembali tertinggal Agus -Sylvi sebanyak 81 suara dari total DPT 571 Surat suara.

Dari empat TPS tersebut, banyak diantaranya tidak terpakai. Menurut beberapa warga di TPS 77, banyaknya surat suara yang tidak terpakai dikarenakan banyak warga yang sudah berpindah tempat.

Terkait kemenangan Ahok-Djarot, ketua RT 03 atau TPS 77, Suyadi, mengatakan hal tersebut diluar dugaan. "Kayak gini, kan, gak bisa diprediksi, siapa yang tahu, tapi tak terpikirkan kalau paslon 2 bakal menang," ungkap dia di TPS 77 pasca penghitungan suara, Rabu (15/2).

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Zen RS