Menuju konten utama

Ahok-Djarot Klarifikasi Soal Kartu Jakarta Lansia

Ahok menjelaskan bahwa persyaratan warga yang menerima KJL adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun dan termasuk dalam kategori miskin.

Ahok-Djarot Klarifikasi Soal Kartu Jakarta Lansia
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) didampingi Djarot Saiful Hidayat (kanan) menyampaikan visi dan misinya saat Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjelaskan tentang program Kartu Jakarta Lansia (KJL) yang santer dikabarkan belakangan ini.

Menurut Ahok, program tersebut sebenarnya sudah ia terapkan sejak tahun lalu. Sayangnya, program ini masih berupa tahapan dan biaya operasionalnya dibantu melalui program CSR dan semacamnya. Kenyataannya, program tersebut ternyata tidak bisa jika hanya dijalankan dengan CSR, tetapi dengan APBD. Oleh sebab itu, Ahok mengatakan program KJL ini rencananya akan dijalankan kembali pada Mei 2017 mendatang.

Lebih lanjut Ahok menjelaskan bahwa persyaratan warga yang menerima KJL adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun dan termasuk dalam kategori miskin. Mereka yang sudah tidak mempunyai pekerjaan ataupun dana pensiun, dan tidak bisa dibiayai oleh keluarga bisa mendapatkan KJL.

Selain itu, kata Ahok, program ini juga diperuntukkan bagi mereka yang masih tinggal bersama dengan sanak saudaranya dan bisa ikut mengambil KJL bersama dengan KJP anggota keluarganya. Terkait dengan program ini, Ahok mengaku sudah mengetahui tentang pendapatan warga lansia di Jakarta.

“Ya saya kira kalau untuk orang tua sehari punya 20 ribu ‘kan lumayan. Rp600 ribu kan lumayan per bulan,” kata Ahok saat ditemui di kawasan Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).

Ahok juga mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan wagra lansia yang berkekurangan. Ia memaparkan bahwa ada 12.000 orang yang berusia 70 tahun dan mempunyai penghasilan di bawah 2 juta. Sedangkan untuk mereka yang berada di kategori penghasilan di bawah 3 juta ada 50.000 orang lebih. Terkait dengan pengambilan uang, Ahok mengatakan bahwa dana tersebut harus melalui kartu ATM.

“Tetap gesek beli, ga boleh tarik tunai. Kita takut diambil tunai dari anaknya, atau oknum. Harus gesek supaya kita tahu dia beli apa,” kata Ahok.

Sementara itu, calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, program KJL ini lebih berfungsi untuk menjaga kualitas hidup para warga lansia.

“Untuk beli susu, telur, vitamin supaya kualitas hidupnya meningkat,” ujar Djarot di daerah Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat.

Selain mendata warga lansia melalui RT/RW dan Dinas Sosial, mantan Walikota Blitar itu juga akan membangun Vila Jompo di Ciangir, Tangerang untuk menjadi tempat tinggal bagi para lansia. Rencananya, vila tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 92 hektar.

"Selain bisa buat tempat istirahat, jadi para lansia di sana juga bisa beraktivitas, bisa pelihara ayam, kembang biak ikan, bisa juga untuk tanam sayur," kata DJarot di daerah Pejaten Timur, Jakarta Pusat pada Senin (20/3).

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto