Menuju konten utama

Ahok Akui Pernyataannya Menyinggung Umat Islam

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyampaikan permintaan maaf kepada Umat Islam terkait dengan pernyataannya yang menyebut Alquran Surat Al Maidah ayat 51 di hadapan warga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

Ahok Akui Pernyataannya Menyinggung Umat Islam
Sejumlah anggota Himpunan Mahasiswa Islam melakukan aksi unjuk rasa terkait pernyataan yang dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Sabtu (8/10). Dalam aksinya HMI mengecam pernyataan Gubernur DKI Jakarta dan meminta kepada Basuki Tjahaja Purnama untuk meminta maaf kepada masyarakat atas pernyataanya. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyampaikan permintaan maaf kepada Umat Islam terkait dengan pernyataannya yang menyebut Alquran Surat Al Maidah ayat 51 di hadapan warga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Ahok juga mengakui ucapannya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung perasaan umat Islam.

"Yang pasti, saya sampaikan kepada umat Islam atau orang yang tersinggung, saya mohon maaf," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin, (10/10/2016).

Seperti dikutip dari kantor berita Antara, Ahok menegaskan dia tidak bermaksud menyinggung perasaan umat Islam apalagi sampai menistakan agama.

"Tidak ada maksud saya melecehkan Alquran. Kalian bisa lihat suasananya seperti apa," katanya.

Ahok sebelumnya menyampaikan klarifikasi melalui akun instagram miliknya, @basukibtp, yang menganjurkan masyarakat melihat langsung video versi utuh agar dapat menerima pernyataannya secara lengkap tanpa dipotong, terutama pada menit 23:40 hingga 25.35.

"Saya bukan anti-Islam. Saya sejak kecil, bisa dilihat-bukan untuk riya- sekolah Islam kami bantu izin, sudah berapa kita bantu izin. Untuk madrasah, juga bantuan masjid. Bisa dilihat tindak-tanduk saya, apakah musuhin Islam atau melecehkan Alquran," katanya.

Ahok menjelaskan bahwa ia menyebutkan Surat Al Maidah ayat 51 dengan harapan tidak ada warga yang salah menafsirkan.

"Orang Pulau Seribu pun tidak ada satu pun yang tersinggung, kami tertawa-tawa kok. Niatnya waktu itu hanya ingin menunjukkan, sebetulnya saya enggak mau orang yang punya tafsiran seperti itu bingung," katanya.

Namun, dia akhirnya menyadari bahwa agama adalah urusan pribadi yang tidak boleh dibicarakan di hadapan publik secara luas.

"Makanya saya mengerti sekali. Ini memang urusan pribadi, tafsiran pribadi, semua orang punya hak yang sama. Urusan agama adalah pribadi jangan dikeluarkan di publik," kata dia.

Sebelumnya, beredar di media sosial potongan video Ahok berbicara di hadapan warga Kepulauan Seribu dengan menyebutkan surat Al Maidah ayat 51 yang memancing berbagai reaksi dari publik, bahkan Pengurus Pemuda Muhammadiyah pusat rencananya akan melaporkan Ahok ke kepolisian atas dugaan penghinaan terhadap Alquran.

Isi potongan video berdurasi 30 detik yang beredar hanya memuat pernyataan: "Bapak Ibu enggak bisa pilih saya, karena dibohongi pake surat Al-Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak Bapak Ibu ya. Jadi kalau Bapak Ibu perasaan enggak bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, enggak papa. Karena ini kan hak pribadi Bapak Ibu. Program ini jalan saja. Jadi Bapak Ibu enggak usah merasa enggak enak dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok".

Baca juga artikel terkait AHOK atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Politik
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh