tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan sejumlah daerah sudah memasuki masa panen raya pada akhir Februari hingga awal Maret 2023. Dia berharap dengan adanya kondisi tersebut stok beras semakin melimpah dan dapat menekan harga di pasaran.
"Kira-kira itu sehingga kalau produksi dari petani, dari panen ada, artinya stok melimpah. Kalau stok melimpah permintaan tetap, artinya harga akan secara otomatis akan turun," kata Jokowi saat meninjau Pasar Wonokromo di Kota Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Senin (20/2/2023).
Jokowi mengklaim luas panen nasional pada Februari 2023 mencapai 1 juta hektare. Kemudian pada Maret mencapai 1,9 juta hektare.
Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan harga beras di pasaran sudah cukup baik, kisaran Rp9.000 per kilogram. Dia mengklaim dengan adanya acuan harga tersebut, operasi pasar yang dilakukan Perum Bulog untuk menstabilkan harga beras sudah berjalan
"Saya ingin mengecek barang yang sangat penting yang namanya beras. Apakah operasi dari Bulog sudah sampai ke warung, ke pasar-pasar. Saya lihat sudah dan harganya baik, tadi Rp44.000 untuk lima kilogram. Artinya, harga di bawah Rp9.000. Tadi kita lihat semua warung ada semuanya dan melimpah di sini," bebernya.
Sementara itu, saat di Pasar Wonokromo dia meninjau harga bahan seperti minyak goreng dengan harga rata-rata Rp14.000 per liter. Kemudian, telur dan bawang merah juga turun meskipun tidak signifikan.
Kepala Negara berharap stabilitas harga pangan di daerah dapat terus dipertahankan, sehingga inflasi baik di daerah maupun nasional secara keseluruhan dapat dikendalikan dengan baik.
"Jangan sampai nanti kayak beras, sebulan yang lalu mengerek inflasi yang sangat tinggi di seluruh Tanah Air, bukan hanya di Jawa Timur saja, tapi sekarang sejak lima hari yang lalu karena operasi beras dari Bulog sudah mulai turun, meskipun belum semua daerah," pungkasnya.