tirto.id - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, menilai peluang pasangan calon melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta akan sulit terwujud. Pasalnya, kata dia, sudah ada beberapa pasangan calon, khususnya non-partai atau independen yang telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
“Ini kan belum terjadi semua. Makanya kita lihat ke depannya akan seperti apa. Dan ada beberapa calon independen yang mendaftar juga. Jadi, saya rasa kotak kosong di Jakarta itu akan sangat susah,” kata Kaesang saat ditemui usai memberikan rekomendasi kepada 16 bakal calon kepala daerah untuk maju di Pilkada 2024, di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).
Calon independen yang telah mendaftarkan diri tersebut adalah pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.
Tidak hanya itu, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu juga meminta masyarakat untuk terus melihat perkembangan dinamika politik yang terjadi di Jakarta. Apalagi, pendaftaran peserta Pilkada 2024 baru akan dibuka pada 27 Agustus.
“Kita lihat apakah itu nanti melawan independen atau melawan incumbent Bapak Anies Baswedan,” sambungnya.
Kaesang mengungkapkan bahwa segala kemungkinan terkait siapa tokoh yang bakal bersanding dengannya di Pilkada Jakarta, termasuk dengan Ridwan Kamil masih dibahas di dalam koalisi.
“Semuanya sedang dibahas di koalisi. Sabar, tinggal beberapa hari lagi,” ujarnya.
Kabar soal kotak kosong pertama kali menguar ketika wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus disebut-sebut bakal menggaet partai politik pengusung Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk bergabung dengan KIM dan mengusung mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Dan wacana soal KIM Plus pertama kali disampaikan oleh Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Ia berkata partai yang berbeda dukungan di Pilpres 2024 berpeluang bergabung dengan KIM sehingga berubah menjadi KIM Plus di sejumlah pilkada, terutama Jakarta, Jawa Barat, dan Jateng. Khusus di Jakarta, Dasco memprediksi hanya akan ada dua paslon.
Saat ini, poros yang terbentuk di Pilkada DKI Jakarta baru poros pengusung eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Setidaknya 3 partai menyatakan dukungan kepada Anies, yakni Partai Nasdem, PKS dan PKB.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi