tirto.id - Kelompok bersenjata di Filipina, Abu Sayyaf merilis video yang menunjukkan pemenggalan kepala seorang pria Jerman, pada Senin (27/2/2017), setelah tebusan untuk pria yang disandera selama tiga bulan itu tidak dipenuhi.
"Sekarang mereka akan membunuh saya," kata pria 70 tahun dalam video sebelum dieksekusi pada hari Minggu setelah batas waktu permintaan tebusan habis, demikian seperti dilansir Aljazerra.
Pria Jerman tersebut diidentifikasi bernama Jurgen Gustav Kantner. Ia disandera oleh Abu Sayyaf di hutan provinsi Sulu selatan. Kantner diculik pada tanggal 5 November dari yacht-nya saat berlayar bersama istrinya di Filipina selatan. Dalam penculikan itu Abu Sayyaf menembak istri Kantner.
Tentara Filipina mengatakan telah menerima informasi itu dan tengah berusaha memverifikasinya.
"Kami telah meminta bantuan dari pemerintah daerah dan Front Pembebasan Nasional Moro dalam mencari tubuh korban terbaru dari Abu Sayyaf," kata Kolonel Edgard Arevalo, juru bicara militer.
"Sampai kita menemukan tubuh korban, kita masih berharap [bahwa ia masih hidup] dan kami akan terus melakukan operasi tempur," tambahnya.
Abu Sayyaf dikenal sadis. Kelompok militan ini dikabarkan kerap kali menculik, memenggal tawanannya, dan melakukan pemerasan.
Kelompok ini diyakini menahan sejumlah sandera dan telah membebaskan beberapa sandera dengan uang tebusan.
Abu Sayyaf, yang dianggap sebagai "teroris" organisasi oleh beberapa negara-negara barat, muncul di awal 1990-an sebagai sebuah cabang dari pemberontakan separatis oleh minoritas Moro Muslim di selatan negara yang didominasi Katolik Romawi itu.
Penculikan untuk tebusan operasi telah lama menjadi bisnis yang menguntungkan di wilayah ini, tetapi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH