tirto.id - Kapal yang diduga mengangkut TKI ilegal dari Malaysia tenggelam di Nongsa Point, perairan Batam pada Rabu dini hari. Enam laki-laki dan dua perempuan yang meninggal telah ditemukan.
Korban meninggal dari tenggelamnya kapal TKI akibat cuaca buruk telah ditemukan. Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk keperluan identifikasi.
“Yang meninggal sudah ditemukan delapan,” lapor Dirreskrimum Polda Kepri Kombes Pol Eko Puji Nugroho di Tanjungmemban, Nongsa, Batam, seperti dikutip dari Antara, Rabu (2/11/2016).
Berdasarkan data dari tim penyelamat Polda Kepri, korban selamat terdiri dari 36 laki-laki dan 3 perempuan. Sebagian di antara korban sudah dirawat di rumah sakit.
Sedangkan, korban yang meninggal dan sudah ditemukan kini masih dalam proses evakuasi.
Menurut informasi terakhir, jumlah penumpang kapal yang tenggelam sebanyak 97 orang. Korban berasal dari berbagai daerah seperti Aceh, Padang, Sumatera Utara, Jawa Timur, Lombok dan Palembang.
Sebelumnya dilaporkan, sejumlah korban kapal tenggelam ditemukan selamat di Perairan Tanjung Memban dan dibawa ke Batubesar Batam.
“Di Tanjung Memban Batubesar sekitar 50 sudah ditemukan selamat. Tiga korban meninggal sudah dibawa ke rumah sakit,” tutur Kanit Reskrim Polsek Nongsa, Batam, Iptu Akmal.
Hingga kini, pencarian masih terus dilakukan oleh sejumlah pihak untuk mengevakuasi korban selamat mau pun meninggal yang masih berada di laut. Kapolda bersama rombongan menggunakan kapal menuju ke Nongsa Point, lokasi evakuasi korban meninggal, pada Rabu siang. Polda Kepri mengerahkan sejumlah kapal dan sebuah helikopter.
Menurut kesaksian seorang warga Teluk Mata Ikan, mengatakan bahwa sekitar pukul 04.00 WIB terjadi hujan deras yang disertai angin. Warga bernama Riza itu juga mengungkapkan bahwa cuaca Batam sedang tidak bersahabat.
“Sering terjadi angin kencang dan hujan lebat di malam hari,” tambah Riza.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh