Menuju konten utama

6 Cara Aman Mengendarai Mobil Saat Banjir

Saat melintasi jalan yang banjir Anda harus melaju dengan kecepatan rendah dan menggunakan gigi rendah pada transmisi manual atau transmisi matic.

6 Cara Aman Mengendarai Mobil Saat Banjir
Warga mendorong sepeda motornya saat banjir menggenangi Jalan Taman Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (1/1/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Intensitas hujan yang tinggi mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya, mengakibatkan di awal tahun, Rabu (1/1/2020).

Banjir tak hanya menggenangi rumah warga, tetapi sebagian jalan di Jakarta, Bekasi dan sekitarnya juga terendam banjir dengan ketinggian arir yang bervariasi.

Bagi Anda yang sedang bepergian atau akan keluar rumah dan melintasi daerah banjir mau tak mau Anda harus menerjang banjir.

Melansir laman Antara, berikut beberapa terdapat hal yang perlu diperhatikan bagi pengendara sebelum dan sesudah menerjang banjir menggunakan mobil, antara lain.

1. Perhatikan tinggi genangan air

Semakin tinggi genangan air, artinya semakin besar pula risiko merusak mobil Anda. Periksalah apakah jalanan masih dapat dilalui atau tidak, dengan melihat apakah ketinggian air mencapai setengah ban, walaupun mobil yang digunakan memiliki ground clearance tinggi.

Walaupun cara terbaik adalah mencari jalan alternatif lain atau menunggu surut, apabila memang harus menerabas banjir, pastikan filter udara tidak kemasukan air.

Apabila filter udara terendam, bisa menyebabkan water hammer, yaitu kondisi air masuk ke ruang pembakaran dan bisa merusak mesin.

2. Gunakan gir satu

Gunakan gir satu dan mainkan kopling apabila terlalu kencang. Gelombang air yang tersibak ketika mobil melaju terlalu kencang berpotensi menyebabkan air mengenai bagian penting mobil seperti busi atau pompa bensin. Bila hal tersebut terjadi, maka bukan tidak mungkin mobil akan mogok di tengah banjir.

3. Melaju perlahan

Anda harus melaju dengan kecepatan rendah dan menggunakan gigi rendah pada transmisi manual dan transmisi matic saat menerabas banjir.

Berjalan perlahan akan membantu Anda mengantisipasi hal-hal yang sulit terlihat seperti lubang besar atau bahkan parit melintang yang bisa membahayakan mobil.

Hindari juga posisi setengah kopling ataupun mengocok gas dalam genangan karena berpotensi menimbulkan gelombang atau riak air.

4. Matikan mesin di saat mogok

Jika ternyata ketinggian air melebihi batas aman dan menyebabkan mobil menjadi mogok dan berhenti di tengah jalan, Anda dianjurkan untuk tidak mencoba menyalakan mesin mobil lagi. Hal ini dikarenakan akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah di mesin mobil.

5. Keringkan rem

Apabila Anda berhasil melewati genangan air, segera periksa kondisi rem dengan metode sederhana ini.

Jalankan kendaraan dengan kecepatan rendah, sekitar 5 kilometer per jam, injak pedal rem berkali-kali untuk memastikan kondisinya prima. Pengendara juga bisa mengeringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sedikit diiringi pedal gas bersamaan sekitar 20 detik.

6. Cek oli mesin, transmisi, dan minyak rem

Banjir yang menyentuh bagian bawah mesin dan girboks bisa membuat air merasuk ke dalam dan bercampur dengan pelumas.

Segera cek oli mesin, transmisi dan minyak rem setelah berhasil melewati banjir. Bila warna oli berubah menjadi muda atau keruh seperti susu, berarti sudah terkontaminasi oleh air dan dianjurkan untuk segera mengganti fluida yang terkontaminasi itu.

Baca juga artikel terkait CARA AMAN MENGENDARAI MOBIL SAAT BANJIR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH