Menuju konten utama

5 Game Buatan Indonesia di Steam yang Wajib Dicoba

Meski jumlahnya sedikit ada pula game Indonesia yang mendunia. Penjualannya cukup laris dan menerima banyak ulasan positif. Berikut ini 5 game di antaranya.

5 Game Buatan Indonesia di Steam yang Wajib Dicoba
Ilustrasi gamer sedang bermain game Steam di personal computer (PC). FOTO/iStockphoto

tirto.id - Banyak game buatan developer asal Indonesia masuk dalam daftar unduhan di Steam. Pada laman Indonesia Games Curator di Steam, jumlahnya sudah mencapai puluhan. Apa saja game buatan Indonesia yang menarik untuk dimainkan?

Steam merupakan platform online yang menyediakan tempat untuk bermain, berdiskusi, hingga membuat game. Di sana menjadi tempat developer untuk menjual game besutannya. Pengguna bisa langsung membeli dan mengunduh game yang disukai, termasuk melakukan pembaruan otomatis.

Jumlah game di Steam mencapai lebih dari 34.000 buah. Adapun game buatan Indonesia di Steam saat ini sekitar 30 buah. Game tersebut memiliki genre beragam mulai dari aksi, horor hingga strategi.

Meski jumlahnya masih sedikit, ada pula game Indonesia yang mendunia. Penjualannya cukup laris di Steam dan menerima banyak ulasan positif.

5 Rekomendasi Game Buatan Indonesia di Steam yang Wajib Di-download

Game Indonesia terbaru di Steam tidak kalah serunya untuk dimainkan. Game tersebut memberikan pengalaman tersendiri bagi pengguna dengan beragam jalan cerita yang disajikan. Berikut beberapa game buatan Indonesia yang layak diunduh dari Steam:

1. Coral Island

Coral Island adalah game yang dibuat pengembang asal Yogyakarta, Stairway Games. Harga game ini dibanderol Rp245.999. Selain itu, ada pula paket bundel untuk memperkaya pengalaman saat game dimainkan.

Game Coral Island memadukan beberapa genre ini seperti petualangan, RPG, hingga strategi. Alur game mengenai simulasi pertanian yang dinamis pada kehidupan di sebuah pulau yang indah. Pemain diajak bertahan hidup sembari membangun hubungan dengan penduduk dan lingkungan.

2. Coffee Talk

Coffee Talk adalah game simulasi barista yang bekerja meracik kopi, sembari mendengarkan keluh kesah pelanggan di sebuah kafe. Game ini dikemas dengan visual novel. Pemain diajak untuk meramu kopi terbaik sembari menyimak berbagai permasalahan yang dihadapi pelanggan.

Game besutan Toge Production asal Jakarta ini setidaknya sudah menerima ulasan "luar biasa positif" sebanyak 9.192 pemain. Game bergenre petualangan indie ini memiliki banderol normal Rp84.999 dan juga memiliki versi episode 2 yang ditawarkan Rp99.999.

3. My Lovely Wife

My Lovely Wife mengusung genre petualangan dan simulasi. Pemain diajak menyelami kesedihan seorang pria setelah istrinya meninggal mendadak. Dari situ, pemain akan melakukan apa pun demi mendapatkan cinta melalui simulasi kencan hingga menyatukan chemistry.

Game My Lovely Wife dibuat pengembang GameChanger Studio dan Toge Productions. Harga normal game senilai Rp130.999.

4. Kitaria Fables

Game Kitaria Fables dibuat oleh pengembang Twin Hearts yang bermarkas di Yogyakarta. Game aksi petualangan ini dipadu dengan elemen RPG dan pertanian. Pemain harus melawan kekuatan kegelapan menggunakan alat perang yang ada dan sekaligus merawat pertanian untuk membuat perbekalan serta ramuan.

Pemain yang ingin mencoba dahulu game ini bisa mengunduh versi demonya. Adapun game orisinalnya dijual di Steam dengan harga normal Rp165.999. Kitaria Fables tersedia pula versi Deluxe Edition.

5. When the Past was Around

Game buatan Indonesia di Steam berikutnya adalah When the Past was Around yang dibuat pengembang Mojiken Studio dari Surabaya. Game bergenre point-and-click puzzle ini mengakat tema patah hati karena cinta. Pemain menjadi sosok Edda yang harus melarikan diri dari trauma masa lalu dengan membuka pintu-pintu dan menyelesaikan puzzle.

Harga game When the Past was Around sebesar Rp74.000. Pengguna juga bisa mengunduh versi demonya jika ingin mencoba terlebih dahulu.

Baca juga artikel terkait GAME atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Byte
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Ibnu Azis