tirto.id - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan 450 armada bus shalawat dengan 230 petugas untuk mengantarkan jemaah calon haji Indonesia selama beribadah di Kota Mekkah. Bus tersebut akan melayani jemaah selama 24 jam penuh.
"Untuk mempermudah giat ibadah jamaah selama di Makkah, PPIH Arab Saudi juga telah menyiapkan angkutan Bus Shalawat yang akan mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi pulang selama 24 jam," kata Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama Akhmad Fauzin dikutip dari Antara, Sabtu (3/6/2023).
Fauzin menjelaskan pemerintah juga menyiapkan bus cadangan dengan porsi sepuluh persen dari total jumlah armada yang ada untuk mengantisipasi kerusakan bus dan penumpukan penumpang. Sementara itu, dia mengimbau kepada jamaah lanjut usia untuk menjaga kesehatan, mengurangi aktivitas di luar hotel dan masjid, dan istirahat yang cukup.
"Cuaca di Madinah saat ini berkisar 26-40 derajat celcius dan di Makkah 31-41 derajat celcius, bila akan keluar hotel, selalu gunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh," kata dia.
Lebih lanjut, dia mengimbau kepada jemaah jika kehilangan alas kaki, tidak memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Dia berharap para jemaah menemui petugas dan meminta bantuan. Tidak lupa, membawa air mineral dan oralit satu saset per hari.
Sebelumnya, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid memberi pesan kepada para petugas transportasi agar melayani jamaah calon haji Indonesia dengan gembira.
"Bekerja dengan gembira. Layani jamaah dengan bahagia," ujar Subhan.
Subhan mengatakan fasilitas transportasi termasuk salah satu layanan yang menantang dalam penyelenggaraan ibadah haji. Menurutnya, petugas transportasi dilatih untuk siap berada di terminal bus, siang, dan malam. Padahal, cuaca di Arab Saudi sangat panas. Tidak hanya pagi, apalagi siang, bahkan suhu saat malam pun terasa hangat, cenderung panas.
Subhan memahami bahwa tugas pada layanan transportasi sangat berat. Petugas harus berhadapan langsung dengan jamaah dan harus bertahan saat terik panas matahari.
Editor: Intan Umbari Prihatin