tirto.id - Kurang lebih ada 40 orang tewas dan 100 orang luka ringan akibat ledakan bom bunuh diri yang tejadi di suatu tempat suci di Kabupaten Balochistan, Barat-daya Pakistan, Sabtu malam (12/11/2016). Pejabat dan media setempat melaporkan ledakan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang sedang melakukan Dhamal—sejenis tarian mistis—di tempat Suci Shah Noorani, yang berada di puncak bukit di kota kecil Hub di Wilayah Kalat.
Sebagaimana dilaporkan Antara, stasiun televisi berbahasa Urdu, Abb Takk, melaporkan 40 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, meninggal. Namun, menurut beberapa pejabat, korban ledakan itu berjumlah 30.
Hashim Galzai, Komisaris Kalat, mengatakan bahwa serangan itu dilancarkan oleh seorang pembom bunuh diri dengan cara meledakkan dirinya di keramaian orang menari.
Ia mengatakan ada lebih dari 500 orang, yang datang dari berbagai daerah di negeri itu, di dalam tempat suci tersebut ketika ledakan terjadi.
Upaya pertolongan oleh pasukan angkatan darat, pemerintah dan organisasi nirlaba pun berlangsung, yang melibatkan 87 ambulans bersama dokter maupun petugas medis. Hingga kini belum ada rumah sakit besar di daerah terpencil sekaligus lokasi tempat suci tersebut.
Anwar-ul-Haq Kakar, Juru Bicara Pemerintah Balochistan, mengatakan bahwa pemerintah telah mengerahkan 50 ambulans ke tempat suci itu.
Hubungan Masyarakat Antar-Lembaga, sayap media Angkatan Darat Pakistan, melaporkan 25 ambulans yang membawa dokter dan petugas paramedis telah berangkat ke lokasi ledakan dan keadaan darurat telah diberlakukan di berbagai rumah sakit militer di Wilayah Kalat dan Karachi.
Hamkim Lasi, pemimpin satu organisasi nir-laba Edhi Foundation mengemukakan telah mengirim 12 ambulans ke lokasi ledakan.
Ia menyatakan lokasi ledakan tersebut sulit dicapai karena cuaca gelap dan lereng gunung menjadi hambatan bagi tim pertolongan, sedangkan rumah sakit besar utama berada di pusat Kota Hub, yang berjarak sekitar 120 kilometer dari lokasi ledakan.
Inspektur Polisi Muhammad Jafar mengatakan personel polisi dan paramiliter tiba di lokas ledakan dan menutup tempat itu.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas ledakan tersebut.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk ledakan itu dan berikrar akan menghapuskan fanatisme dari negerinya.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh