Menuju konten utama

4 Kecelakaan Pesawat 25-29 Desember 2024, Ada Jeju Air dan KLM

Insiden empat kecelakaan pesawat yang terjadi di penghujung tahun 2024, ada Jeju Air, Air Canada, Azerbaijan Airlines, hingga KLM Royal Dutch.

4 Kecelakaan Pesawat 25-29 Desember 2024, Ada Jeju Air dan KLM
Ilustrasi kecelakaan pesawat. foto/IStockphoto

tirto.id - Insiden kecelakaan pesawat terjadi beberapa kali di penghujung tahun 2024. Terdapat empat kecelakaan pesawat yang terjadi sepanjang Jumat hingga Minggu, 25-29 Desember 2024, yang menyita perhatian dunia.

Keempat insiden tersebut adalah kecelakaan Azerbaijan Airlines, Air Canada, Jeju Air, hingga KLM Royal Dutch. Meski 4 insiden tersebut berlangsung berdekatan, tiap kecelakaan memiliki penyebab yang berbeda secara signifikan.

Empat kecelakaan pesawat yang terjadi di pekan terakhir Desember 2024 ada yang memakan korban jiwa dan tidak memakan korban.

Dua kecelakaan pesawat yang memakan banyak korban adalah kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines dan kecelakaan pesawat Jeju Air. Sementara itu, dua kecelakaan pesawat lainnya yang melibatkan Air Canada dan KLM tidak memakan korban jiwa.

Daftar Kecelakaan Pesawat 27-29 Desember 2024

Berikut adalah kronologi singkat dan dugaan penyebab empat insiden kecelakaan maskapai penerbangan yang terjadi selama sepekan terakhir:

1. Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines

Azerbaijan Airlines

Tampilan drone menunjukkan spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan 25 Desember 2024. REUTERS/Azamat Sarsenbayev/File Foto

Sebuah pesawat penumpang Embraer E190AR yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines, jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12/2024).

Pesawat yang membawa 62 penumpang dan 5 awak tersebut berada dalam perjalanan dari Ibukota Azerbaijan, Baku menuju kota Grozny di Rusia.

Dikutip dari CBS News, penerbangan dengan kode J2-8243 tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer dari Aktau, sebuah kota di pesisir timur laut Kaspia. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 39 orang dan 28 orang luka-luka.

Penyebab kecelakaan Azerbaijan Airlines diduga karena terkena tembakan dari sistem pertahanan udara Rusia. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menuduh militer Rusia menembak jatuh pesawat tersebut saat berada di zona militer Aktau.

“Kami dapat mengatakan dengan sangat jelas bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh Rusia. Kami tidak mengatakan bahwa itu dilakukan dengan sengaja, tapi itu memang dilakukan,” kata Presiden Ilham Aliyev pada Minggu (29/12/2024).

Pesawat Embraer E190AR disinyalir sempat mengubah arah penerbangan sebelum mengalami kecelakaan. Pengawas penerbangan Rusia, Rosaviatsia, mengatakan bahwa pesawat sempat berpindah jalur karena bird strike atau tabrakan burung.

Selain itu, kendala cuaca buruk dan kondisi Grozny yang berada dalam zona militer diakui pihak Rusia dan Azerbaijan menjadi salah satu aspek pesawat mengubah rute.

“Informasi yang diberikan (kepada saya) adalah bahwa pesawat mengubah arah antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana pesawat jatuh saat mendarat,” jelas Presiden Ilham Aliyev.

Satu hari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pesan duka mengenai insiden tersebut, namun tidak menjelaskan mengenai dugaan militer udaranya menjadi penyebab pesawat jatuh.

Kremlin mengatakan bahwa sistem pertahanan udara ditembakkan di dekat Grozny setelah adanya serangan pesawat tak berawak Ukraina pada hari Rabu, tetapi tidak mengatakan bahwa salah satunya mengenai pesawat tersebut.

“(Presiden) Vladimir Putin meminta maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan tulus kepada keluarga korban dan berharap pemulihan yang cepat untuk yang terluka,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

2. Kecelakaan Pesawat Air Canada

Pesawat Air Canada

Pesawat Air Canada terlihat di gerbang Bandara Internasional Montréal-Pierre Elliott Trudeau di Dorval, Quebec, Kanada pada 2 April 2024. (Foto oleh Daniel SLIM / AFP)

PAL Airlines (PB) yang mengoperasikan penerbangan Air Canada (AC) AC2259 melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield, pada Sabtu (28/12/2024), pukul 21.30 waktu setempat.

Pendaratan darurat ini terjadi akibat kegagalan roda pendaratan. Masalah tersebut membuat salah satu sayap Air Canada terbakar sehingga pendaratan darurat dilakukan.

Mengutip AP News, Komite Keselamatan Transportasi Kanada tengah menginvestigasi hal tersebut. Salah satu penumpang Air Canada menjelaskan bahwa pendaratan tersebut membuat bagian kabin bergejolak hingga muncul kobaran api.

“Kabin miring, kami melihat percikan api hingga muncul kobaran api. Selain itu, Asap mulai tersedot ke dalam kabin,” papar Nikki Valentine pada Minggu.

Penyebab kecelakaan pesawat Air Canada saat ini masih diselidiki. Namun, menurut juru bicara Air Canada Peter Fitzpatrick pesawat Bombardier Q400 tersebut diduga mengalami "masalah roda pendaratan” setelah tiba dan tidak dapat mencapai terminal.

Beruntung, seluruh kru dan 73 penumpang berhasil selamat tanpa luka-luka. Penumpang kemudian dibawa ke bandara terdekat menggunakan bus.

3. Kecelakaan Pesawat KLM Royal Dutch

KLM Royal Dutch Airlines

Sebuah pesawat KLM Royal Dutch Airlines Boeing 787-10 taksi setelah mendarat selama Tantangan Penerbangan Berkelanjutan 2023 di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) di Los Angeles, California pada 17 Mei 2023. (Foto oleh Patrick T. Fallon / AFP)

Pesawat KLM Royal Dutch Airlines jenis Boeing 737-800 tergelincir saat mendarat darurat di Bandara Oslo Torp Sandefjord, Norwegia, pada Sabtu (28/12/2024), pukul 19.14 waktu setempat.

Penyebab kecelakaan pesawat KLM Royal Dutch diduga karena mengalami kegagalan sistem hidrolik sehingga terpaksa melakukan pendaratan darurat.

Beruntung, sebanyak 182 orang termasuk penumpang dan awak pesawat dilaporkan selamat dari insiden ini. Melalui laman resminya, pihak KLM pesawat KLM dengan nomor penerbangan KL1204 seharusnya mendarat ke Amsterdam.

Pilot KLM memutuskan melakukan pendaratan darurat di Bandara Sandefjord, usai mendengar suara keras dari badan pesawat. Tim teknis KLM telah sampai di Sandefjord pada Minggu dan telah melakukan investigasi mengenai kecelakaan tersebut.

Tim investigasi juga akan berkeja sama dengan otoritas setempat untuk merelokasi pesawat secepat mungkin. Dikutip dari The Week, seorang penumpang KLM Royal Dutch Airlines mengatakan bahwa mereka juga mendengar suara keras, mirip dengan suara tabrakan mobil, setelah lepas landas.

Beruntung, pilot memberi instruksi yang jelas kepada para penumpang dan mengambil keputusan tepat untuk melakukan pendaratan darurat. Menurutnya, pilot mengatakan bahwa sistem hidrolik pesawat rusak dan mereka akan dialihkan ke bandara lain karena Oslo melaporkan adanya kabut.

Ketika pesawat akhirnya berhenti, para penumpang yang gembira memberikan tepuk tangan kepada pilot sebelum keluar.

4. Kecelakaan Pesawat Jeju Air

Kecelakaan Pesawat di Korea Selatan

Petugas pemadam kebakaran melakukan operasi pemadaman pada Pesawat Jeju Air yang keluar dari landasan pacu di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12). (FOTO/YONHAP/AFP)

Maskapai penerbangan Korea Selatan, Jeju Air yang menggunakan pesawat Boeing 737-800, mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Minggu (29/12/2024), pukul 09.00 waktu setempat.

Pesawat Jeju Air tersebut berangkat dari Thailand ke Korea Selatan, dengan membawa total 181 orang, yang terdiri dari dari 175 penumpang dan 6 awak kabin.

Mengutip Kantor Berita Yonhap, sebanyak 179 dari 181 penumpang menjadi korban jiwa akibat insiden ini, dan dua selamat. Adapun penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air belum resmi diumumkan oleh otoritas setempat karena masih berlangsungnya proses investigasi.

Namun, berdasarkan informasi dari petugas bandara melaporkan adanya peringatan bird strike atau tabrakan buruk beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi. Insiden ini diduga merusak bagian pesawat dan memengaruhi pendaratan Jeju Air.

Masih menurut Yonhap, selain tabrakan burung, diduga faktor cuaca buruk menjadi salah satu pemicu kecelakaan tersebut.

Insiden Jeju Air terjadi saat pesawat berusaha mendarat tanpa roda pendaratan yang berfungsi hingga menabrak dinding beton dan meledak serta menyebabkan kebakaran besar. Kecelakaan tersebut menjadi insiden maskapai penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.

Presiden Korsel sementara, Choi Sang Mok, menjelaskan bahwa pemerintah saat ini mengerahkan seluruh usaha untuk menyelesaikan permasalahan kecelakaan Jeju Air. Pemerintah Korea Selatan memberlakukan 7 hari berkabung dan memberikan pemakaman serta ganti rugi bagi korban kecelakaan.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN PESAWAT atau tulisan lainnya dari Wisnu Amri Hidayat

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Wisnu Amri Hidayat
Penulis: Wisnu Amri Hidayat
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya