Menuju konten utama

318 Mahasiswa Ditangkap Setelah Berdemonstrasi di Uncen Jayapura

Ratusan mahasiswa di Jayapura ditangkap karena demo dan dianggap anarkis.

318 Mahasiswa Ditangkap Setelah Berdemonstrasi di Uncen Jayapura
Puluhan mahasiswa asal Papua menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/8/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Polisi menangkap ratusan mahasiswa setelah mereka berdemonstrasi di area Universitas Cenderawasih, Jayapura, Senin (23/9/2019) pagi. Mereka tadinya hendak mendirikan Pos Solidaritas Eksodus Mahasiswa di halaman auditorium kampus.

Akibat rasisme, para mahasiswa Papua yang tengah studi di luar Papua terpaksa pulang ke kampung halamannya.

"Sudah diamankan 318 mahasiswa, diduga ikut melaksanakan tindakan anarkis maupun terlibat dalam demonstrasi," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (23/9/2019).

"Posko tersebut diduga untuk memprovokasi, propoganda, dan rencana aksi lainnya," sambung Dedi. Dedi mengklaim, sebagian mahasiswa Uncen menolak keberadaan mahasiswa pendatang itu karena dianggap mengganggu proses belajar-mengajar.

Saat ini para mahasiswa sedang dikategorisasi. "Siapa yang terlibat penganiayaan, provokasi, yang ikut-ikutan saja. Malam ini juga dimintai keterangan," sambung Dedi.

Seperti pada aksi-aksi sebelumnya di Papua, Dedi lantas mengatakan peristiwa ini tidak bisa dilepaskan dari peran Benny Wenda, Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), organisasi yang punya visi memerdekakan Papua dari Indonesia, yang kini ada di Inggris.

"Dengan underbow Komite Nasional Papua Barat (KNPB)," sambung Dedi, lalu mengatakan 'pemain' lapangan dari kerusuhan itu adalah Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).

Kapolda Papua Irjen Pol. Rudolf Albert Rodja mengatakan polisi langsung memulangkan para mahasiswa karena mereka tidak mengantongi izin dari kampus. Para mahasiswa lantas dipulangkan ke Expo Waena karena di sanalah mereka awalnya berkumpul.

Ada 20 truk dikerahkan, jumlah mahasiswa yang dipulangkan kira-kira 60 orang, terang Rudolf. Tapi, berdasarkan Siaran Pers Pendam XVII/Cenderawasih yang diterima reporter Tirto, bentrokan antara mahasiswa dan aparat terjadi setiba di lokasi, kira-kira pukul 11.00 WIT.

Tiga mahasiswa diduga tewas kena peluru dalam bentrokan itu. Soal ini, Dedi menegaskan mayat perlu diotopsi dulu. Sementara terkait korban tewas dari pihak aparat, Dedi langsung bisa memastikan itu.

"Mengakibatkan satu rekan dari TNI gugur," kata Dedi.

"Melihat situasi sekitar mengkhawatirkan keselamatan aparat dan masyarakat, Brimob langsung melakukan tindakan sesuai dengan Perkap Nomor 1 Tahun 2009 dan Perkap Nomor 7 Tahun 2009, untuk melumpuhkan mahasiswa yang anarkis," Dedi memungkasi.

Baca juga artikel terkait DEMO MAHASISWA PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Rio Apinino