tirto.id - Korps Brimob Polri mengirimkan sekitar 2.500 personel untuk membantu menangani bencana di Indonesia dalam operasi bernama Aman Nusa II. Apel kesiapan operasi digelar di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Senin (16/12/2019).
Wakil Komandan Korps Brimob Brigjen Abdul Rakhman Baso mengatakan ribuan pasukan itu dibagi-bagi berdasarkan tugas utama. Ada yang bertugas di bagian SAR, penanggung pengungsian, hingga kedokteran dan kesehatan.
"Itu belum termasuk yang ada polda-polda. Setiap polda juga ada satgas Aman Nusa II ini, dan mungkin hari ini juga secara serentak melaksanakan gelar apel kesiapsiagaan," kata Rakhman.
Rakhman menerangkan antisipasi seperti ini penting karena Indonesia berada di wilayah rawan bencana. Selain karena faktor geografis, bencana juga terjadi karena perilaku masyarakat.
Mengacu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 2.829 bencana terjadi pada Januari-November 2019, terdiri dari 880 kasus puting beliung, 621 longsor, 650 banjir, 508 kebakaran hutan dan lahan, 118 kekeringan, 24 gempa bumi, 14 gelombang pasang dan abrasi, dan 7 letusan gunung berapi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Rajab mengatakan saat ini bencana yang paling mungkin terjadi adalah longsor karena sedang musim hujan.
"Untuk puncak musim hujan kami perkirakan di pertengahan Januari hingga pertengahan Februari," kata Fachri.
Beberapa daerah yang dicatat BMKG sebagai daerah rawan longsor adalah Sumatera bagian utara, Aceh bagian barat, Sumatera Barat, kemudian Jawa bagian barat, Sulawesi Tengah, dan Papua.
Sementara Kasubdit Siaga dan Latihan Basarnas BNPP Nanang Sigit mengatakan apel ini penting agar personel selalu waspada, "apalagi kita menghadapi Natal dan tahun baru."
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino