tirto.id - Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengklaim ada 20 suspect COVID-19 yang cairan tenggorakannya telah dites dengan hasil negatif.
“Yang sudah kita pulangkan sudah sangat banyak. Lebih dari 20 orang dari seluruh rumah sakit di seluruh Indonesia,” kata Yurianto di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Yurianto mengatakan, sudah mengetes 736 spesimen cairan tenggorakan dari suspect COVID-19. Hasilnya, ada negatif dan positif COVID-19.
Ia juga memaparkan, pemerintah RI telah bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Universitas Airlangga Surabaya untuk penanganan Covid-19.
“Mereka sudah komit fokus dalam membangun kemungkinan bisa didapatkannya vaksin. Eijkman sudah fokus ke sana dan kita support itu sehingga bisa full berkonsentrasi bersama [penanganan] penyakit tropis dari Unair. Jadi mengarah membangun mencari vaksin,” ujar Yurianto.
Terkait pengungkapan suspect COVID-19, jumlahnya tak lagi diperbaharui oleh Kemenkes. Dalih Yurianto, jumlah suspect akan bertambah atau berkurang seiring berjalannya waktu.
"Suspect nggak akan kami hitung lagi karena akan mengalir terus, sehingga ada yang bertambah dan berkurang. Ada yang suspect jadi positif dan ada yang tidak. Bukan ukuran untuk kita," ujarnya.
Per Rabu (11/3/2020) siang, kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 27 dengan 2 pasien sembuh dan 1 meninggal.
Sementara itu, kasus Covid-19 secara global menurut data pukul 15.33 WIB, capai 119.134. Kasus corona di Cina capai 80.958 dengan pasien yang sembuh capai 61.570 orang dan korban meninggal dunia sebanyak 3.162.
Selanjutnya di Italia sebanyak 10.149 kasus dengan jumlah warga yang meninggal capai 631 orang dan warga yang sembuh sebanyak 724. Kasus Covid-19 di Iran juga terus bertambah capai 8.042, di Korea Selatan sebanyak 7.755 kasus dengan korban meninggal sebanyak 54 orang dan pasein sembuh 247 orang.
Kasus Covid-19 yang mencapai ribuan yakni Perancis 1.784 kasus. Spanyol sebanyak 1.695 kasus, Jerman 1.565 kasus dan Amerika Serikat 1.037 kasus.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali