Menuju konten utama

10 Permainan Tradisional untuk Lomba 17 Agustus Seru & Menarik

Ide lomba 17 Agustus dari permainan tradisional yang seru dan menarik, ada panjat pinang, balap karung, hingga tarik tambang.

10 Permainan Tradisional untuk Lomba 17 Agustus Seru & Menarik
Sejumlah anak bahu-membahu memanjat batang pohon pinang dalam lomba panjat pinang kemerdekaan di kawasan Jalan Haka, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (16/08/2020). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.

tirto.id - Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus selalu diisi dengan beragam lomba permainan tradisional. Pada tahun 2023 sejumlah acara dan lomba untuk menyambut HUT RI yang ke-78 dilakukan di berbagai daerah.

17 Agustus merupakan peringatan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tahun 1945 Ir. Soekarno, dan Drs. Mohammad Hatta, yang didesak oleh golongan muda memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.

Guna melanjutkan semangat para pendahulu bangsa, peringatan Hari Kemerdekaan HUT RI ke-78 pada 17 Agustus 2023 Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), telah mensosialisasikan logo dan tema "Terus Melaju untuk Indonesia Maju".

Tema Terus Melaju untuk Indonesia Maju dipilih untuk mencerminkan semangat bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dengan tema tersebut seluruh elemen masyarakat diharapkan bisa bersama-sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Sementara itu, dalam rangka memeriahkan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia di tanggal 17 Agustus, sejumlah lomba biasa diadakan di berbagai daerah. Salah satunya adalah lomba permainan tradisional

Permainan tradisional merupakan salah satu ciri khas dari peringatan 17 Agustus. Selain untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, permainan tradisional juga bertujuan untuk melestarikan budaya.

15 Permainan Tradisional untuk Lomba 17 Agustus

Berikut ini adalah permainan tradisional yang biasa dimainkan untuk lomba 17 Agustus, ada panjat pinang, balap karung, hingga tarik tambang.

1. Panjat Pinang

Panjat pinang menjadi salah satu lomba 17 Agustus yang banyak dimainkan di berbagai daerah. Lomba ini biasa dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Lomba panjat pinang dimainkan dengan cara berkelompok. Nantinya, setiap kelompok harus bahu membahu memanjat pohon pinang yang telah dilumuri oli. Jika berhasil mencapai pucuk pinang, peserta lomba dapat mengambil hadiah yang telah disediakan oleh panitia.

2. Balap Karung

Permainan tradisional yang cukup populer setiap peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus adalah balap karung. Lomba ini biasa dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.

Peraturan balap karung pun cukup sederhana, setiap peserta melakukan balapan menggunakan karung dengan jarak tempuh yang sudah ditetapkan. Peserta yang berhasil finis pertama, akan menjadi pemenang.

3. Pukul Bantal

Selanjutnya ada permainan tradisional pukul bantal yang biasa dimainkan untuk lomba 17 Agustus. Dalam permainan ini, 2 orang akan duduk berhadapan di atas batang pohon yang dibentangkan di atas kolam.

Masing-masing peserta akan saling memukul lawannya satu sama lain menggunakan bantal. Pemain akan dinyatakan menang apabila lawannya terjatuh dari batang pohon dan terjatuh ke kolam.

4. Makan Kerupuk

Permainan tradisional selanjutnya yang biasa dimainkan untuk lomba 17 Agustus adalah makan kerupuk. Lomba ini mengharuskan peserta memakan kerupuk yang sudah diikat dengan tali, dan memakannya sampai habis tanpa menggunakan tangan.

Peserta yang paling cepat menghabiskan kerupuk akan dinyatakan sebagai pemenang. Lomba ini biasa diikuti oleh banyak orang sekaligus.

5. Balap Bakiak

Permainan balap bakiak juga sering dimainkan untuk lomba 17 Agustus. Dalam permainan ini peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan balapan menggunakan bakiak.

Dibutuhkan kerjasama tim yang padu agar bisa memenangkan balap bakiak. Pasalnya, selain harus cepat dibutuhkan kekompakan saat melangkahkan kaki antara kanan atau kiri.

6. Tarik Tambang

Permainan tradisional yang sering dimainkan untuk lomba 17 Agustus adalah tarik tambang. Selain membutuhkan fisik yang kuat, kerjasama tim juga penting untuk bisa memenangkan lomba ini.

Dalam permainan tarik tambang, setiap tim akan berusaha untuk menarik lawan sampai ke garis tertentu. Tim yang berhasil bertahan dan menarik lawan keluar dari areanya akan dinyatakan sebagai pemenang.

7. Egrang

Permainan egrang populer dimainkan di daerah Banyuwangi, dan Jawa Timur. Namun, permainan tradisional yang dimainkan menggunakan kayu atau bambu yang digunakan untuk berjalan.

Selain harus berjalan dengan cepat menggunakan egrang, setiap peserta harus bisa menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Apabila terjatuh sebelum mencapai garis finis, peserta akan diminta kembali ke garis start, atau ada aturan tertentu mengenai berapa kali peserta boleh terjatuh dari egrang.

8. Balap Kelereng

Permainan tradisional selanjutnya yang biasa dimainkan saat lomba 17 Agustus adalah lomba balap kelereng. Peserta diminta menjaga kelereng tetap berada di atas sendok yang digigit dengan mulut.

Masing-masing peserta akan berjalan cepat dan orang pertama yang berhasil mencapai garis finis tanpa kelerengnya terjatuh akan dinobatkan sebagai pemenang. Jika kelereng terjatuh di tengah lomba, maka akan kembali ke garis start.

9. Memasukkan Paku ke Botol

Selanjutnya ada permainan memasukkan paku ke botol menggunakan tali yang diikatkan ke badan peserta. Meskipun terlihat sederhana, tetapi permainan ini sangat sulit, terutama karena peserta tidak diperkenankan menggunakan tangan.

10. Memasukkan Belut ke Botol

Permainan tradisional yang tidak kalah sulit dilakukan yang biasa dilakukan saat lomba 17 Agustus adalah memasukkan belut ke botol. Walaupun peserta diizinkan menggunakan tangan dalam memasukkan belut ke botol tetapi, tekstur belut yang licin menjadi tantangannya.

Guna menyelenggarakan lomba ini, panitia harus menyiapkan belut yang belum tentu ada di setiap daerah. Oleh karenanya, lomba yang satu ini tidak selalu dimainkan saat 17 Agustus.

Baca juga artikel terkait LOMBA 17 AGUSTUS UNTUK ANAK atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Nur Hidayah Perwitasari