tirto.id -
Awalnya, Zulkifli berbicara soal pemilu damai yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Jika demikian, maka dia percaya bahwa kedamaian bagi masyarakat akan tercipta.
"Betul apa betul? Jadi damai akan kita dapat jika perintah konstitusi ini dilaksanakan oleh para penyelenggara Pemilu, KPU, Bawaslu, aparat penegak hukum dan lain-lain. Kalau penyelenggara pemilunya KPU Bawaslu kemudian aparat penegak hukum kalau pemilu dilaksanakan secara langsung, umum bebas, rahasia, jujur, dan adil maka damai baru bisa kita dapat," kata Zulkifli.
Zulkifli lantas mengharapkan agar masyarakat yang hadir tidak terpengaruh oleh politik transaksional. Dia tidak mau rakyat memilih hanya karena diimingi dengan sejumlah kebutuhan pokok.
"Jangan sampai ditukar atau dipengaruhi oleh yang disebut political transaksional, dipengaruhi oleh sembako, dipengaruhi oleh nasi kotak dipengaruhi oleh transport. Persatuan nomor satu, soal presiden? Persatuan nomor satu, soal presiden? Persatuan nomor satu, soal presiden?" tanya Zulkifli.
Pertanyaan ini langsung disahut oleh massa berkali-kali dengan teriakan, "momor dua."
Di belakang panggung, ketika Fadli Zon datang ke acara Munajat 212, dia juga memberikan salam dua jari dengan jari telunjuk dan jempolnya. Hal yang kemudian juga dibalas oleh masyarakat yang menyambutnya dengan salam yang sama.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH