tirto.id - Boram, salah satu kanal YouTube asal Korea Selatan, pada awal pekan ini dilaporkan membeli gedung 5 lantai di Distrik Gangnam senilai 8 juta dolar AS atau setara Rp111 miliar (kurs Rp13.989). Kabar ini cukup mengejutkan di sana, lantaran Boram, sosok di balik kanal YouTube itu baru berusia 6 tahun.
Boram di YouTube memiliki dua kanal dengan total subscribers lebih dari 30 juta, The Korea Times melansir, Rabu (24/7/2019). Kanal itu yaitu Boram Tube ToysReview dengan 13 subscribers, mengulas review mainan anak dan Boram Tube Vlog dengan 17 subscribers, berisi aksi di balik layar serta video blog.
Kanal Boram Tube ToysReview bergabung di YouTube pada 18 mei 2016, sedangkan Boram Tube Vlog berusia lebih lawas yang gabung pada 21 Februari 2012. Dua kanal ini dikelola oleh perusahaan Boram Family.
Boram merupakan salah satu kreator YouTube Korea Selatan yang paling banyak diikuti dengan penghasilan dari kanalnya akumulatif mencapai 3,1 juta dolar AS atau setara Rp43 miliar per bulan.
Mengacu pada industri broker real estate, mereka mengatakan, properti yang dibeli oleh perusahaan Boram Family terletak dekat dengan Stasiun Kantor Gangnam-gu. Ini lokasi strategis lantaran di pusat transportasi. Di sana Subway Line nomor 7 dan Bundang Line saling berseberangan, The Korea Herald melansir.
Dari Menurut data sertifikat bangunan, menunjukkan bahwa keluarga Boram telah membeli properti seluas 258,3 meter persegi pada 3 April 2019 lalu, dan mereka memperoleh kepemilikan tunggal atas properti tersebut.
Melihat femonema seperti Boram, YouTuber anak memang tidak bisa dipandang remeh. Sebelumnya, Ryan ToysReview, YouTuber anak asal Amerika menjadi YouTuber dengan penghasilan tertinggi di tahun 2018.
Anak berusia 7 tahun tersebut menghasilkan 22 juta dolar AS atau setara Rp317,2 miliar dalam setahun. YouTube Ryan juga berisi tentang ulasan beberapa mainan.
Ryan bahkan mengalahkan YouTuber kondang Jake Paul dengan pendapatan 21,5 juta dolar AS, Dude Perfect dengan penghasilan 20 juta dolar AS, hingga Logan Paul yang berada di posisi ke-10 dengan pendapatan 14,5 dolar AS.
Sebagaimana melansir Gulf News, video Ryan mulai ditonton dalam jumlah masif antara Juni 2017 hingga 2018, meski videonya telah diunggah oleh orangtuanya sejak 2015.
Sebagian besar pendapatan yang diperoleh Ryan berasal dari iklan atau sekitar 96 persen. Selebihnya bersumber dari sponsor-sponsor yang ia terima.
Dalam video YouTuben-ya Ryan fokus pada cara bermain dan juga mengulas mainan-mainan baru. Mereka yang menonton video Ryan juga lebih banyak adalah anak-anak seusianya.