Menuju konten utama

Yanto Basna dan Sejarah Blunder Bek Timnas Indonesia di Malaysia

Sebelum Yanto Basna, ada beberapa bek Timnas Indonesia yang melakukan blunder fatal kala dijamu Malaysia di Stadion Bukit Jalil.

Yanto Basna dan Sejarah Blunder Bek Timnas Indonesia di Malaysia
Pesepakbola Timnas Indonesia Rudolof Yanto Basna (bawah) berebut bola dengan pesepakbola Timnas Malaysia Mohamadou Sumareh (tengah) saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (19/11/2019). ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman/pd.

tirto.id - Laga Malaysia vs Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G diwarnai blunder fatal Rudolof Yanto Basna yang berbuah gol kedua tuan rumah. Sejarah mencatat, ternyata pernah ada beberapa bek Timnas Indonesia lainnya yang melakukan kesalahan nyaris serupa kala bermain di kandang Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Yanto Basna juga berperan atas terjadinya gol pertama Malaysia dalam duel serumpun yang dihelat pada Selasa (19/11/2019) malam. Pelanggaran yang dilakukan kapten Timnas Indonesia ini menghasilkan tendangan bebas yang sukses dieksekusi oleh Safawi Rasid yang juga mencetak gol kedua. Skor akhir 2-0 untuk Malaysia.

Mengenai blunder bek Timnas Indonesia yang terjadi saat laga kontra Malaysia lainnya, ada momen yang paling diingat, yakni di final leg pertama Piala AFF 2010. Kala itu, Indonesia yang tampil sempurna sejak fase grup bertandang ke Bukit Jalil dengan kepercayaan diri tinggi.

Menguasai jalannya babak pertama dan mencetak gol lebih dahulu namun dianulir wasit, permainan skuad asuhan Alfred Riedl berubah drastis setelah kebobolan.

Gol pertama Malaysia yang dicetak Safee Sali bermula dari kesalahan Maman Abdurrahman, saat hendak melindungi bola yang coba ia biarkan keluar lapangan, persis apa yang dilakukan Yanto Basna saat mengawal Safawi Rasid.

Maman kala itu juga apes. Bola yang belum keluar dari lapangan permainan berhasil direbut oleh Norshahrul Idlan Talaha yang lantas mengirim bola kepada Safee Sali dan berhasil dituntaskan menjadi gol.

Setelah gol tersebut, permainan Indonesia langsung berubah drastis. Lini belakang yang di babak pertama, mampu tampil rapi kerap melakukan kesalahan, sehingga Malaysia, mampu mencetak 2 gol tambahan. Skor akhir 3-0, memupuskan harapan Indonesia untuk menjadi juara karena di leg kedua hanya menang tipis 2-1.

Dua tahun berselang, Indonesia kembali bersua Malaysia di Bukit Jalil, yakni ajang Piala AFF 2012. Sepakbola Indonesia yang mengalami konflik federasi kala itu tampil dengan pemain-pemain yang berasal dari Liga Primer Indonesia dan diisi pemain-pemain baru.

Menghadapi Malaysia di matchday 3, Indonesia sedang memimpin klasemen grup dengan poin 4. Pasukan Garuda yang kala itu diarsiteki Nil Maizar sebelumnya berhasil mengalahkan Singapura dengan skor 1-0 sehingga meningkatkan kepercayaan diri pemain.

Namun, harapan lagi-lagi kandas di tangan Malaysia lantaran Indonesia kalah 0-2 di Bukit Jalil. Sementara di pertandingan lain, Singapura berhasil mengalahkan Laos. Laga yang menghentikan langkah Indonesia di Piala AFF 2012 itu pun diwarnai oleh blunder-blunder para pemain belakang Indonesia.

Wahyu Wijiastanto, misalnya, kerap terpleset dan kehilangan bola di area pertahanan sendiri. Gol pertama Malaysia pun tercipta akibat sapuan Fachrudin Ariyanto, yang luput dan berhasil dimanfaatkan oleh Azammuddin Akil untuk menceploskan bola ke gawang Wahyu Tri Nugroho.

Rangkaian blunder itu, ditambah dua kali kesalahan Yanto Basna di pertemuan terakhir dengan Malaysia, seolah melengkapi ketidakberdayaan Indonesia setiap kali bertandang ke Stadion Nasional Bukit Jalil, markas kebanggaan tim Harimau Malaya.

Baca juga artikel terkait TIMNAS INDONESIA atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya