Menuju konten utama

Yang PNS Muda, Yang Disayang Ahok

Perekrutan sejumlah pegawai negeri sipil berusia muda sebagai pejabat wilayah dilakukan dalam rangka mereformasi birokrasi.

Yang PNS Muda, Yang Disayang Ahok
Sejumlah pegawai Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta melakukan aktivitas kerja di Balai Kota, Jakarta, Selasa (3/1). Seusai libur dan cuti bersama tahun baru pegawai Pemprov DKI mulai kembali bekerja. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./kye/17

tirto.id - Seiring dengan tema debat Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Jumat (27/1) malam nanti yang membahas tentang reformasi birokrasi, pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat mengaku sudah siap. Kesiapan itu diklaim berasal dari pengalaman yang telah mereka rasakan selama memimpin ibukota sejak 2014 lalu. Salah satu program yang pastinya nanti akan disampaikan Ahok adalah program perekrutan pegawai negeri sipil (PNS) muda. Ahok menyebut ini sebagai reformasi birokrasi yang sukses dilakukan.

Dalam berbagai kesempatan, Ahok kerap kali membanggakan para PNS muda di DKI Jakarta. Seperti sempat disampaikannya pada 15 Desember 2016 lalu, Ahok menyatakan bahwa banyak PNS muda dengan prestasi baik yang belum memiliki jabatan karena sejumlah jabatan tinggi masih diduduki PNS senior. “Mereka nggak bisa isi jabatan,” kata Ahok dalam sebuah acara diskusi di Djakarta Theater, Jakarta.

“Kalau sekarang, PNS yang muda-muda itu masih belum sampai golongannya. Makanya harus tunggu tahun-tahun depan sampai golongannya tercapai. Tapi sebetulnya saat ini pun PNS muda-muda itu sudah siap,” tambahnya.

Menurut Ahok dalam sebuah acara diskusi sebulan setelahnya, yakni pada 12 Januari 2017 lalu, ada lebih dari 80 persen PNS berusia muda di DKI Jakarta yang merupakan anak-anak muda terbaik dan penuh idealisme. Sebagai gambaran, mengacu dari Jakarta Open Data per 2014, jumlah PNS DKI Jakarta yang berusia muda (kurang dari 26 tahun sampai 40 tahun) adalah 14.820 orang. Jumlah tersebut merupakan 21.3 persen dari total 69.613 orang.

Keberpihakan Ahok terhadap para PNS muda rupanya tidak berubah sejak awal 2016. Kala itu dalam sebuah kesempatan di Gedung Balai Kota Jakarta pada 11 Januari 2016, Ahok mengaku dia sengaja memberi kesempatan kepada para PNS muda dalam rangka perombakan besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Kebetulan pas dites, mereka yang muda-muda itu mau. Ya sudah, kami berikan kesempatan,” ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Bahkan ketika ada kabar PNS muda mendapat sejumlah perlakuan yang tidak menyenangkan dari para seniornya saat di bus penjemputan, Ahok ikut geram. “Tanya sama PNS muda, mereka bisa naik nggak (ke dalam bus penjemputan)? Di-bully lho di dalam bus sama (PNS) yang sudah duduk dan merasa itu kursi punya dia. Sudah ada gengnya nih, yang PNS muda gak bisa naik, di-bully. Karena kursi ini punya si A atau punya si B,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta pada 22 Januari 2016.

Perjuangan Ahok dan Djarot dalam melakukan perombakan rupanya akan terus berlanjut apabila mereka memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017. Dalam satu kesempatan pada Desember 2016, Ahok berujar kebijakan reformasi birokrasi yang telah dijalankan akan tuntas. Dengan diisinya jabatan-jabatan strategis oleh para PNS berusia muda, hal tersebut diyakini dapat membuat pemerintah bergerak optimal melaksanakan tugas membangun dan melayani warga DKI Jakarta.

“Bila kami bisa menjabat selama dua periode, kami menjamin birokrasi Jakarta menjadi nomor satu,” ujar Ahok.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan