Menuju konten utama

Yang Harus Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia Jelang Hadapi Hong Kong

Apa saja yang perlu diwaspadai Timnas U-23 Indonesia dari lini belakang, tengah, dan depan Hong Kong?

Yang Harus Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia Jelang Hadapi Hong Kong
Selebrasi gol ketiga Hong Kong, Tan Chun Lok dalam pertandingan penyisihan Grup A antara Chinese Taipei melawan Hong Kong di Stadion Patriot Bekasi, Selasa (15/8/2018). INASGOC/Ary Kristianto

tirto.id - Timnas U-23 Indonesia akan menjamu Hong Kong dalam laga pamungkas sekaligus duel hidup mati Grup A cabang sepak bola putra Asian Games, Senin (20/8/2018) petang. Perlu diketahui, calon lawan Garuda Muda kali ini bukan tim sembarangan.

Hong Kong memang bukan pemuncak klasemen Grup A karena masih kalah satu poin dari Palestina. Namun, secara raihan, skuat asuhan Kar Lok Kenneth Kwok jelas punya bekal lebih menjanjikan dari Indonesia. Berpredikat tim tamu, Hong Kong justru telah mengemas tujuh poin, satu angka lebih banyak dari Indonesia yang memiliki embel-embel tuan rumah.

Tidak hanya itu, dari segi materi Hong Kong juga membawa modal tak kalah berharga. Segala ancaman bisa muncul dari lini belakang, tengah hingga depan.

Gelandang Mumpuni

Di sektor tengah, Hong Kong membawa modal ciamik. Tidak saja punya deretan pemain yang paham bagaimana cara mempertahankan aliran bola, pada lini ini Hong Kong punya nama-nama bernaluri jitu untuk membantu serangan.

Hal ini terbukti dari distribusi perolehan gol Hong Kong di Asian Games. Dari delapan gol yang telah mereka sarangkan, empat di antaranya berasal dari kaki para penghuni lini tengah.

Khusus untuk pemain dengan berposisi gelandang, Tan Chun Lok adalah nama yang paling wajib mendapat perhatian Indonesia. Gelandang yang bermain untuk klub Liga China, Guangzhou R&F tersebut sejauh ini tampil cukup produktif. Dari empat gol sumbangan pemain lini tengah, tiga di antaranya berasal dari kaki Chun Lok.

Untuk menghadapi ancaman lini tengah Hong Kong, Garuda Muda perlu berusaha ekstra keras. Asisten Pelatih Indonesia, Bima Sakti menjanjikan lini tengah yang lebih rapat. Bagi Bima maupun Luis Milla, merapatkan jarak di jantung lapangan dapat menyulitkan Chun Lok maupun gelandang Hong Kong lain yang lebih cenderung mengandalkan umpan-umpan pendek.

"Pelatih Luis Milla meminta para pemain bermain rapat di lini tengah," tutur Bima Sakti dalam wawancara dengan Antara usai sesi latihan pagi Timnas U-23 Indonesia di Gelora Bung Karno, Minggu (19/8/2018).

Bek yang Pandai Membaca Kesempatan

Tak cuma lini tengah, di sektor belakang Hong Kong juga punya bekal yang tak kalah meyakinkan. Pasalnya, mereka tidak saja memiliki para pemain yang piawai mengawal pergerakan penyerang lawan, namun juga lihai dalam membaca situasi.

Khusus untuk faktor tersebut, Bima Sakti mewaspadai pemain bernomor punggug tiga Hong Kong, Tsui Wang Kit. Di mata asisten pelatih yang juga legenda hidup Timnas Indonesia itu, Tsui memiliki bekal di atas rata-rata sebagai seorang bek.

Ia memiliki pergerakan gesit dalam melakukan overlap dan menuntaskan skema set-piece. Tak hanya itu, Tsui juga dikenal memiliki visi yang handal dalam melakukan lemparan ke dalam.

"Pemain bernomor punggung tiga itu memiliki lemparan ke dalam yang berbahaya," tutur Bima.

Untuk mewaspadai ancaman Tsui dalam memaksimalkan throw in, para pemain Indonesia wajib bermain disiplin. Memberikan bola mati atau lemparan ke dalam di pos-pos strategis harus diminimalisir jika Garuda Muda tak mau kebobolan lebih dulu.

Penyerang Andal

Jangan anggap Indonesia saja yang punya sosok tajam dalam diri striker naturalisasi, Alberto Goncalves. Rupanya, Hong Kong juga punya pemain "blasteran" tajam di lini depannya.

Produktivitas Hong Kong di Asian Games yang memang lebih baik dari Indonesia tak lepas dari peran Jorge Tarres Paramo. Pemain berdarah Spanyol yang lahir di Barcelona itu sejauh ini telah menyumbang dua gol untuk Hong Kong.

Meski tidak punya predikat top skor tim seperti halnya Beto, Paramo bukan nama yang bisa dianggap remeh. Ia memang bukan tipe pemain yang rajin turun membantu ke lapangan tengah. Namun, justru itu pula yang jadi momok berbahaya dalam diri Paramo.

Ia piawai dalam memerankan tugasnya sebagai ujung tombak. Karena peran tunggal yang diberikan pelatih kepadanya itu pula, Paramo selalu bisa menyulitkan pertahanan lawan-lawan Hong Kong dengan kemampuan finishing yang dimilikinya.

Keberadaan Paramo sendiri sejauh ini diperhatikan dengan baik oleh Indonesia. Di laga nanti, Bima Sakti menjanjikan pertahanan berdasarkan zona lapangan.

"Kami menerapkan pertahanan daerah atau zonal marking," tandas Bima.

Dengan pengawalan terhadap zona, diharapkan Indonesia dapat lebih mengantisipasi kejutan dari lini depan Hong Kong, khususnya penetrasi-penetrasi berbahaya Paramo.

Tentu saja, ucapan-ucapan tim pelatih Indonesia yang menjanjikan antisipasi terbaik terhadap ancaman Hong Kong perlu dibuktikan. Yang jelas, kemenangan adalah harga mati bagi Indonesia jika ingin meraih tiket lolos otomatis ke fase knockout.

Saat ini Garuda Muda masih terpaku di urutan ketiga, terpaut satu angka dari calon lawannya yang berada di peringkat dua klasemen Grup A. Di laga terakhirnya kontra Laos, Jumat (17/8/2018), Stefano Lilipaly dan kawan-kawan menang 3-0. Adapun pada saat bersamaan, dalam gameweek ketiga Hong Kong berhasil menahan imbang 1-1 tim yang sempat menundukkan Indonesia, Palestina U-23.

Baca juga artikel terkait ASIAN GAMES 2018 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan