Menuju konten utama

Yang Dihindari dan Dianjurkan Saat Pakai Masker untuk Cegah Corona

Hingga vaksin Corona ditemukan, 3M yang salah satunya memakai masker adalah senjata ampuh untuk melawan COVID-19.

Yang Dihindari dan Dianjurkan Saat Pakai Masker untuk Cegah Corona
Ilustrasi Bersepeda Pakai Masker. foto/Istockphoto

tirto.id - Memakai masker adalah salah satu kunci penanganan COVID-19 sekaligus memutus mantai rantai penularan virus Corona selain mencuci tangan dan menjaga jarak. Agar efektif cegah COVID-19, pakai masker pun tak boleh asal.

Akan lebih baik lagi jika memilih bahan masker yang tepat dan menghindari hal-hal yang dapat membuat masker menjadi tidak efektif melindungi diri dari paparan COVID-19. Misalnya, tidak mengenakan masker ketika sudah rusak.

Berikut ini hal-hal yang harus dihindari dan dianjurkan saat memakai masker agar efektif cegah paparan virus Corona sebagaimana dirangkum dari laman resmi Satgas COVID-19, Kamis (26/11/2020).

Yang harus dihindari saat memakai masker:

  • Memakai masker yang rusak, kotor, dan basah
  • Masker tidak pas menutupi hidung hingga dagu
  • Masker yang dapat membuat sesak napas
  • Menggenakan maskes bekas pakai orang lain
  • Melepaskan masker saat dekat dengan orang lain

Yang dianjurkan saat memakai masker:

  • Menggunakan masker yang baik, bersih, dan kering
  • Memilih ukuran masker yang pas dengan wajah dan tidak longgar
  • Memilih masker dengan desain yang nyaman
  • Membawa beberapa masker bersih saat beraktivitas
  • Selalu memakai masker saat bersama orang lain

Jenis Masker untuk Cegah COVID-19

Jenis masker sendiri menawarkan tingkat perlindungan yang berbeda, misalnya, masker N95, punya tingkat perlindungan tertinggi terhadap infeksi COVID-19.

Meski begitu, masker N95 tidak nyaman dipakai dalam waktu yang lama, pun juga biasanya hanya diperuntukkan bagi tenaga medis atau mereka yang berisiko tinggi terpapar Corona.

Selain N95, jenis masker lain yang efektif untuk mencegah penularan Corona ialah masker bedah/medis dan masker kain. Satgas COVID-19 menjelaskan bahwa masyarakat juga dapat memakai jenis masker ini lantaran seturut penelitian dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 45 persen.

WHO pun menyebut masker non-medis (masker kain) dapat berfungsi sebagai penghalang untuk mencegah penyebaran virus dari pemakai ke orang lain.

Sementara masker bedah/medis saat ini sudah mudah dijumpai di mana-mana, tak sekadar apotek tapi juga mini market, atau tidak selangka dulu saat Corona baru masuk pertama kali ke Indonesia pada bulan Maret lalu.

Masker bedah/medis adalah masker sekali pakai, berbeda dengan masker kain yang dapat dipakai berulang kali setelah dicuci atau dengan perawatan yang benar.

---------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH