Menuju konten utama

Xhaka dan Shaqiri Bisa Dihukum FIFA karena Selebrasi Kontroversial

Selebrasi Xhaka dan Shaqiri menuai kontroversi. 

Xhaka dan Shaqiri Bisa Dihukum FIFA karena Selebrasi Kontroversial
Granit Xhaqa (kiri) dan Xherdan Shaqiri (kanan), kedua pemain Swiss keturunan Albania merayakan selebrasi gol dengan menampilkan bentuk tangan dari logo ‘Albanian Eagle’ saat pertandingan penyisihan Group E Piala Dunia 2018 melawan Serbia di Stadion Kaliningrad, Rusia, Jumat (22/6/18). Laurent Gillieron/Keystone via AP PHOTO

tirto.id - Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri dapat dihukum FIFA karena mereka menggunakan simbol nasionalis Albania saat merayakan gol dalam kemenangan 2-1 Swiss atas Serbia pada Piala Dunia 2018, di Kaliningrad, Jumat lalu.

Keduanya merupakan keturunan Kosovo-Albania yang menjadi pahlawan Swiss usai tertinggal oleh gol pembuka Aleksandar Mitrovic.

Xhaka, yang ayahnya dipenjara di bekas Yugoslavia karena mendukung kemerdekaan Kosovo, melakukan selebrasi gol penyeimbang babak kedua dengan membuat mengunci kedua tangannya yang terbuka di jempol dan 'mengepakkan' jari-jarinya. Isyarat itu menyerupai - dan dipahami sebagai referensi - elang berkepala dua di bendera nasional Albania.

Shaqiri, yang lahir di Kosovo dan bermain dengan bendera Kosovo dijahit ke dalam sepatunya, merayakan gol dengan cara yang sama setelah mencetak gol kemenangan Swiss pada menit ke-90.

Selebrasi itu berisiko menimbulkan ketegangan antara etnik Albania dan nasionalis Serbia di Kosovo dan sekitarnya. Lembaga-lembaga politik mayoritas Albania di Kosovo menyatakan kemerdekaan dari Serbia pada tahun 2008. Satu dekade berlalu, Serbia masih tidak mengakui kemerdekaan Kosovo.

Xhaka dan Shaqiri bisa menghadapi hukuman dari FIFA, badan sepak bola dunia, jika perayaan mereka dianggap menampilkan simbol-simbol politik.

Jovan Surbatovic, sekretaris jenderal Asosiasi Sepakbola Serbia, mengatakan pada hari Sabtu bahwa organisasi bermaksud untuk menulis keluhan kepada FIFA mengenai masalah ini.

Shaqiri membantah bahwa ia membawa pesan politik di sepakbola. Menurutnya selebrasi itu lakukan semata karena luapan 'emosi'.

"Anda dapat melihat apa yang saya lakukan dan saya pikir itu hanya emosi. Saya sangat senang dapat mencetak gol ini. Itu tidak lebih. Saya pikir kita tidak perlu membicarakan hal ini sekarang," kata Shaqiri seperti dilaporkan Independent.

Pelatih kepala Swiss, Vladimir Petkovic juga menyarankan para pemainnya terjebak dalam panasnya momen itu dan berharap perayaan itu tidak akan mengurangi kemenangan timnya.

"Anda seharusnya tidak pernah mencampurkan politik dan sepakbola. Jelas bahwa emosi muncul dan begitulah yang terjadi," katanya. "Saya pikir kita semua bersama-sama perlu menjauhkan diri dari politik dalam sepakbola dan kita harus fokus pada olahraga ini sebagai permainan yang indah dan sesuatu yang menyatukan orang."

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2018 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Olahraga
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH