tirto.id - 3 dari 10 warga di Korea Selatan memilih KTT Antar-Korea sebagai peristiwa terbesar di tahun 2018. Demikian hasil survei Realmeter terhadap 500 warga Korea Selatan dengan responden usia di atas 19 tahun (umur Korea), Sabtu (24/12/2018).
Pada survei tersebut, warga Korea Selatan memilih Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagai peristiwa terpenting di tahun 2018, dengan perolehan suara sebanyak 28 persen, demikian seperti dilansir Yonhap News Agency, Sabtu (24/12)
Untuk pertama kalinya, sejak Perang Korea terhenti pada 1953 dan berstatus sebagai gencatan senjata, pemimpin tertinggi Korea Utara menginjakkan kakinya di wilayah Korea Selatan pada acara KTT tersebut.
Pada 27 April dan 26 Mei 2018 lalu, Moon Jae In dan Kim Jong Un telah melakukan pertemuan di desa perbatasan, Panmunjom. Pertemuan tersebut menghasilkan penandatanganan “Deklarasi Panmunjom untuk Perdamaian, Kemakmuran dan Penyatuan Semenanjung Korea”.
Pada September lalu, Moon Jae In mengunjungi Korea Utara untuk pembicaraan KTT yang ketiga kalinya.
Setelah KTT Antar-Korea, peristiwa naiknya upah minimum Korea Selatan (18,3 persen) menempati peringkat kedua survei Realmeter, diikuti dengan gerakan “Me Too” (7,1 persen), dan penangkapan mantan Presiden Lee Myung Bak (5,8 persen).
Berikutnya, peristiwa mengenai pertumbuhan ekonomi yang meningkat (5,7 persen), diikuti dengan skandal penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan mantan hakim Mahkamah Agung (5,7 persen), lalu berita mengenai lonjakan harga rumah (4,9 persen), dan popularitas global boy grup BTS (4 persen).
Peristiwa lain yang juga dianggap penting oleh responden adalah termasuk praktik "gap-jil" yang mengacu pada perilaku orang-orang di posisi yang kuat dan suka memerintah (3,6 persen), lalu diikuti dengan berita kemenangan besar partai berkuasa dalam pemilihan lokal (3,1 persen).
Kemudian, skandal penipuan akuntan di Samsung BioLogics (3 persen), lalu terdapat berita mengenai kecemasan konsumen terhadap radon (2,5 persen), spekulasi cryptocurrency (2,4 persen), Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang (1,5 persen), dan rekor gelombang panas (1,5 persen).