Menuju konten utama

Wapres Bangga pada Film Athirah dan Ucapkan Terimakasih

Wakil Presiden Jusuf Kalla bangga pada film “Athirah” yang telah berhasil menjadi film terbaik dalam Festival Film Indonesia 2016. Film yang menceritakan tentang kehidupan ibuda Jusuf Kalla itu disutradarai oleh Riri Reza dan diproduseri oleh Mira Lesmana.

Wapres Bangga pada Film Athirah dan Ucapkan Terimakasih
Cuplikasan Film athirah. [Foto/Youtube]

tirto.id - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla bangga pada film “Athirah” yang telah berhasil menjadi film terbaik dalam Festival Film Indonesia 2016. Film yang menceritakan tentang kehidupan ibuda Jusuf Kalla itu disutradarai oleh Riri Reza dan diproduseri oleh Mira Lesmana.

"Saya berterima kasih kepada seluruh produser, sutradara, dan pemain," kata Wapres di Pesawat Khusus Kepresidenan Boeing 737-400 TNI Angkatan Udara setelah melakukan kunjungan kerja ke Bali, Senin, (7/11/2016) seperti dilaporkan oleh kantor berita Antara.

Film yang isinya mengenai sosok ibu yang tabah dan pekerja keras ini dinilai sangat menginspirasi.

"Film ini menceritakan bagaimana sosok ibu yang tabah dan pekerja keras, namun tetap mengasuh keluarga dengan baik," tutur Kalla.

Pada FFI 2016, Athirah meraih sejumlah penghargaan antara lain sebagai film terbaik, sutradara terbaik (Riri Reza), pemeran utama wanita terbaik (Cut Mini), penata busana terbaik (Chitra Subyakto), penulis skenario adaptasi terbaik (Salman Aristo dan Riri Reza), pengarah artistik terbaik (Eros Efin).

Sementara itu, nominasi pemeran utama pria dan wanita terbaik FFI 2016 diraih oleh Reza Rahardian dan Cut Mini.

Berikut daftar pemenang FFI 2016.

Film terbaik : Athirah, produser Mira Lesmana

Sutradara terbaik : Riri Reza dalam film Athirah

Pemeran utama pria terbaik : Reza Rahardian dalam film My Stupid Boss

Pemeran utama wanita terbaik : Cut Mini dalam film Athirah

Pemeran pendukung pria terbaik : Alex Abbad dalam film My Stupid Boss

Pemeran pendukung wanita terbaik : Raihaanun dalam film Salawaku

Film dokumenter pendek terbaik : Mama Amamapare, sutradara Yonri S. Revolt dan Febian Kakisina, produksi Eagle Institute Indonesia

Film dokumenter panjang terbaik : Gesang Sang Maestro Keroncong, sutradara Marselli Sumarno, produksi Visinema

Penata musik terbaik : Anto Hoed dan Melly Goeslaw dalam film Ada Apa Dengan Cinta? 2

Lagu tema terbaik : Ratusan Purnama dalam film Ada Apa Dengan Cinta? 2

Pengarah sinematografi terbaik : Faozan Rizal dalam film Salawaku

Penata efek visual terbaik : Andi Novianto dalam film Headshot

Penyuting gambar terbaik : Wawan I. Wibowo dalam film My Stupid Boss

Penata busana terbaik : Chitra Subyakto dalam film Athirah

Penulis skenario asli terbaik : Jujur Prananto dalam film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara

Penulis skenario adaptasi terbaik : Salman Aristo dan Riri Reza, film Athirah

Pengarah artistik terbaik : Eros Eflin dalam film Athirah

Film animasi terbaik : Surat Untuk Jakarta, sutradara Andre Sugianto, Aditya Prabaswara dan Ardhira Anugrah Putra, produksi Pijaru

Film pendek terbaik : Perenjak, sutradara Wregas Bhanuteja, produksi Studio Batu

Pemeran anak terbaik : Elko Kastanya dalam film Salawaku

Baca juga artikel terkait FESTIVAL FILM INDONESIA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Film
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh