Menuju konten utama

Walkot Rahmat Minta Anies-Sandi Tetap Prioritaskan Bekasi

Penguatan hubungan kedua daerah dinilai penting mengingat Kota Bekasi dan DKI Jakarta memiliki karakter budaya yang sama.

Walkot Rahmat Minta Anies-Sandi Tetap Prioritaskan Bekasi
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Walikota (Walkot) Bekasi, Rahmat Effendi berharap kepemimpinan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di DKI Jakarta tetap menempatkan Kota Bekasi sebagai skala prioritas perhatian mereka dalam pengembangan hubungan kedua wilayah ke depan.

Hal itu diungkapkan Rahmat menjelang pelantikan Anies-Sandiaga sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kami berdoa agar Pak Anies dan Pak Sandiaga tetap memperhatikan pengembangan wilayah yang menjadi mitra kawasannya dan pemerintahan mereka bisa berjalan langgeng sesuai harapan masyarakat,” kata Rahmat, seperti dikutip Antara, Senin (16/10/2017).

Rahmat mengaku, dirinya tidak memperoleh undangan dari Pemprov DKI untuk menghadiri agenda pelantikan Anies-Sandi. “Seharusnya, sebagai daerah mitra semua kepala daerah diundang. Tapi saya belum diundang tuh,” kata dia.

Menurut Rahmat, penguatan hubungan dua daerah itu penting dilakukan mengingat Kota Bekasi dan DKI Jakarta memiliki karakter budaya yang sama. “Karakter masyarakatnya sama-sama kaum urban,” kata dia.

Selain itu, kata Rahmat, kedekatan geografis kedua daerah juga perlu menjadi pertimbangan DKI Jakarta dalam membangun sistem peradaban masyarakat melalui hubungan kerja sama pembangunan kawasan.

Dua wilayah ini, kata Rahmat, juga ada ikatan budaya dan ikatan mitra kerja yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

Ikatan sebagai mitra kerja, kata Rahmat, pernah terjalin dengan baik saat kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saeful Hidayat. Kerja sama itu dibangun melalui dana kompensasi bau sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang berjalan sejak 2016 dan 2017.

Pada 2017, Pemkot Bekasi memperoleh dana hibah dari DKI senilai total Rp316 miliar yang diperuntukkan bagi kebutuhan dana pemberdayaan masyarakat, perbaikan infrastruktur dan lainnya.

“Bantuan DKI buat proyek jembatan layang Rawapanjang dan Bojongmenteng hampir Rp200 miliar lebih tahun ini yang bersumber dari dana kompensasi sampah DKI,” kata dia.

Selain itu, Kota Bekasi juga memiliki fasilitas transportasi bagi mobilitas warganya yang bekerja ke Jakarta melalui operasional Transjakarta maupun kereta listrik. "Saat ini kami masih menghadapi persoalan transportasi, tata ruang dan sampah," katanya.

Kota Bekasi masih membutuhkan tambahan sarana transportasi yang nyaman dan tepat waktu bagi warganya menempuh perjalanan ke Jakarta. Sedangkan untuk persoalan tata ruang akan meliputi sejumlah kawasan perbatasan dengan Jakarta Timur di antaranya di Kecamatan Pondokgede, Kecamatan Jatisampurna, Kecamatan Medansatria dan Kecamatan Bekasi Barat.

Kawasan tersebut, kata Rahmat, masih membutuhkan pembenahan fisik, khususnya dalam upaya penanggulangan kawasan banjir yang membutuhkan sodetan menuju Banjir Kanal Timur (BKT).

Dengan mempertimbangkan kepentingan itu pula, Rahmat berharap agar wilayahnya menjadi skala prioritas perhatian DKI untuk ke depan. “Saya berharap Kota bekasi dipandang sebagai skala prioritas," katanya.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz