Menuju konten utama

Wali Kota London Keberatan Premier League Digelar di Wilayahnya

Di wilayah London, Liga Inggris musim 2019-2020 masih menyisakan 22 laga. Terdapat lima klub Premier League di ibu kota Inggris itu.

Wali Kota London Keberatan Premier League Digelar di Wilayahnya
Arsenal, satu dari lima klub Premier League di wilayah London, selain Chelsea, Tottenham Hotspur, Crystal Palace, dan West Ham United. ANTARA FOTO/Reuters-Peter Nicholls/hp.

tirto.id - Wali kota London, Sadiq Khan, menentang rencana Premier League musim 2019-2020 digelar kembali di wilayahnya. Khan menekankan status ibu kota Inggris itu sebagai salah satu kota yang paling parah terdampak COVID-19. Menurutnya, menggelar kompetisi olahraga papan atas tidak bisa dilakukan di Kota London.

“Sadiq sangat terbuka dengan olahraga profesional dan Premier League yang akan dimulai kembali. Tetapi, dengan negara yang masih digenggam krisis dan ratusan orang meninggal setiap harinya, dia percaya bahwa terlalu awal untuk mendiskusikan kembalinya Premier League dan olah raga papan atas di ibukota,” ucap juru bicara Sadiq Khan kepada Evening Standard sebagaimana dikutip Rabu (13/5/2020).

Tanggapan Sadiq tersebut menyusul rencana pelonggaran karantina (lockdown) pemerintah Inggris. Pada Senin (11/5/2020), pemerintah berencana mengizinkan kompetisi olah raga termasuk Premier League digelar kembali paling awal 1 Juni 2020.

“Sadiq juga mengkhawatirkan kesehatan pemain yang berlaga di semua olahraga profesional, tidak hanya sepak bola,” lanjut juru bicara tersebut.

“Terdapat pertanyaan besar apakah para pemain dapat berlatih dengan aman, bagaimana mereka akan menghadiri pertandingan, dan bagaimana cara mereka bertanding tanpa risiko menyebarkan infeksi,” tambahnya.

Di wilayah London sendiri, Premier League musim ini setidaknya masih menyisakan 22 pertandingan yang dijadwalkan dari total 92 laga tersisa. Terdapat lima klub Liga Inggris yang berbasis di London yaitu Arsenal, Chelsea, Tottenham Hotspur, Crystal Palace, dan West Ham United. Hal tersebut membuat ibu kota Inggris mempunyai jadwal pertandingan paling padat.

Di lain sisi, gagasan untuk menyelesaikan Premier League di stadion netral pun terus mendapat tentangan. Klub papan bawah seperti Brighton & Hove Albion, Aston Villa, dan Watford secara terbuka menentang ide tersebut. Sedangkan klub besar yang berbasis di London seperti Arsenal, Chelsea, dan Spurs juga diyakini menentang pertandingan di tempat netral.

CEO Premier League, Richard Masters pun mengakui bahwa ide tersebut masih menjadi perdebatan alot. Menurutnya, kebanyakan klub mempertahankan format kandang-tandang sedangkan otoritas kesehatan lebih memilih pertandingan di tempat netral.

“Tentu pilihan semua klub adalah bermai di kandang sendiri apabila mungkin. Ini merupakan dialog yang terus berlanjut dan kami telah berbicara dengan otoritas terkait kondisi di mana kami dapat menggelar Premier League kembali dan memaparkan masukan mereka ke meja diskusi,” ucap Masters dikutip laman resmi Premier League.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Ikhsan Abdul Hakim

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Ikhsan Abdul Hakim
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Ibnu Azis