Menuju konten utama

Walhi: Aktivitas Antam Cemari 95 Anak Sungai

Walhi Jambi nilai aktivitas pertambangan PT Antam di Kabupaten Sarolangon, Jambi menyebabkan lima suangai besar dan 95 anak sungai tercemar. Karena itu, Walhi Jambi tetap akan menolak aktivitas pertambangan perusahaan plat merah itu.

Walhi: Aktivitas Antam Cemari 95 Anak Sungai
Ilustrasi. Seorang pelajar menyeberang sungai saat berangkat ke sekolah. Antara foto/Iggoy El Fitra.

tirto.id - Aktivitas pertambangan PT Antam di Kabupaten Sarolangun, Jambi dinilai telah mencemari lima sungai besar dan 95 anak sungai di daerah tersebut. Hal itu berdasarkan analisis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jambi terhadap kegiatan pertambangan perusahaan plat merah yang menggunakan bahan kimia.

“Aktivitas tambang PT Antam yang menggunakan bahan kimia berdampak di daerah hilir sungai Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun,” kata Direktur Walhi Jambi Musri Nauli, di Jambi, Senin (23/5/2016).

Menurut dia, berbagai jenis ikan di sepanjang aliran Sungai Mempenau, Sungai Ampar, Sungai Batang Asai, dan Sungai Sako Merah terkena dampak dari aktivitas pertambangan tersebut.

Selain itu, pembuatan jalan dan memotong 15 anak sungai juga ikut membawa pengaruh pada pengurangan debit air Sungai Batang Tangkui yang digunakan oleh masyarakat di 11 desa.

Musri Nauli juga mengatakan, aktivitas perusahaan di hulu sungai berdampak negatif pada warga setempat. Seperti munculnya penyakit gangguan saluran pernapasan, diare, alergi kulit, minamata atau sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa dan kemudian darah tinggi, asma, paru-paru, jantung dan kolestrol.

Walhi juga menyebut selain kerusakan lingkungan khususnya aliran sungai, juga lahan pertanian di dua Kabupaten Merangin dan Sarolangun juga dipastikan akan rusak akibat aktivitas PT Antam.

Karena itu, lanjut dia, Walhi Jambi akan terus menolak seluruh aktivitas PT Antam yang kantornya berpusat di Kabupaten Merangin. (ANT)

Baca juga artikel terkait LINGKUNGAN HIDUP

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz