Menuju konten utama

Wakil Ketua MPR Harap Kerjasama Indonesia-Arab Tak Main-Main

Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang berharap agar penandatanganan MOU antara pemerintahan Arab Saudi bukan hanya menjadi formalitas belaka, Kamis (2/3/2017).

Wakil Ketua MPR Harap Kerjasama Indonesia-Arab Tak Main-Main
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menyambangi Gedung KPK, Jakarta, Senin (10/10). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang yang menghadiri acara kunjungan Raja Salman di Ruang Sidang Paripurna I, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta berharap agar penandatanganan MOU antara pemerintahan Saudi Arabia bukan hanya menjadi formalitas belaka, Kamis (2/3/2017).

Hal ini diungkapkan oleh Oesman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Ia berpendapat, memorandum ((MOU) harus ditindaklanjuti untuk ke depannya agar tidak terjadi persyaratan-persyaratan sepihak dari pihak yang bekerja sama.

“Mudah-mudahan saja kesepakatan ini menjadi kenyataan. Karena tidak gampang, biasanya MOU itu di negara manapun, proses pelaksanaannya itu selalu ada handicap-handicap, misinya kita mempersiapkan handicap-handicap itu dari jauh-jauh hari, sehingga tidak boleh lagi begitu ditandatangani ada masalah-masalah lagi,” ujarnya.

“Jika melenceng dari itu (perjanjian), ya berarti main-main.”

Sedangkan salah satu ulama yang hadir dalam kunjungan di DPR, Ustad Jusuf Mansur berharap kerjasama ini dapat membuahkan hasil, salah satunya adalah pembangunan hotel dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Menurut Oesman, sampai saat ini pemerintah Saudi Arabia belum mempunyai hotel yang cukup baik dalam menampung masyarakat yang melakukan ibadah haji ke tanah suci. Oleh sebab itu, ia mengaku senang mengetahui bahwa ada perjanjian investasi antara pemerintah Indonesia dengan Saudi Arabia. Diharapkan dengan hal ini, masyarakat Indonesia dan Arab bisa saling bertukar sedekah.

“Selain itu saya pribadi senang kalau terjadi investasi dari Saudi. Kenapa senang? ‘Kan keuntungannya Saudi ‘kan salah satunya membiayai Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mudah-mudahan dengan itu bangsa Indonesia bisa punya sedekah juga dengan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram,” tuturnya.

Ia juga berharap bangsa Indonesia di kemudian hari dapat meniru apa yang dilakukan oleh pemerintah Saudi Arabia, yakni berkeliling negara lain dan melakukan investasi. Menurutnya, pekerjaan terbesar umat Islam Indonesia yang harus dituntaskan saat ini adalah pembenahan ketangguhan dan kejayaan ekonominya.

“Paling tidak memberikan kepedean, harapan, semangat bahwa yang berinvestasi adalah saudara-saudaranya sesama Muslim. Sehingga umat Islam untuk upaya ekonomi sedikit terangkat dengan adanya investasi dari saudara muslim,” ungkapnya.

Menurutnya, usaha ini juga hanya menjadi janji manis jika pemerintah tidak kembali fokus pada isu ini. Ia berharap pemerintah tidak hanya melakukan tanda tangan MOU dengan pemerintah Saudi Arabia, tapi juga ada tindakan ke depannya. Dan investasi dari Saudi penting unuk menambah jumlah investor di Indonesia.

“Jadi punya semangat bahwa ga melulu (investasi) dari blok Tiongkok, gitu. Ga melulu dari blok Amerika, tapi juga bisa dari Saudi,” tuturnya.

Selain itu, Wakil Ketua DPR bidang KORPOLKAM Fadli Zon mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha untuk menindaklanjuti tentang tahapan-tahapan kerjasama khususnya dalam bidang ekonomi, tenaga kerja, dan masalah kuota haji.

“Mudah-mudahan manfaat ini sangat berguna bagi kedua negara apalagi Indonesia mau investasi bahkan presiden sangat berkeinginan agar jemaah naik haji bisa punya tempat atau hotel yang dekat dengan tempat berdoa yang ada di Arab, ini ungkapan beliau tulus hati tempat ibadah untuk Indonesia,” ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Tepat pukul 12.45 rombongan Raja Salman sudah hadir di ruang sidang paripurna I, Gedung Kura-Kura, Senayan, Jakarta. Kehadiran Raja Salman sebelumnya sudah diikuti oleh sejumlah menteri, petinggi TNi, DPR, partai, dan para ulama. Lukman Hakim Saifuddin, Jenderal Gatot Nurmantyo, Setya Novanto, Oesman Sapta Odang, Taufik Kurniawan, Fahri Hamzah, Fadli Zon, hingga KH. Abdullah Syafii, dan Susilo Bambang Yudhoyono serta Prabowo Subianto sudah terlihat di dalam ruang sidang.

Sedangkan Habib Rizieq selaku Imam Besar dari FPI sendiri masih belum terlihat.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN RAJA SALMAN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri