tirto.id - Tak berselang lama setelah kabar meninggalnya Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022), sebuah video penampilan kelompok paduan suara anak-anak tersebar di media sosial Facebook. Video itu diklaim akun Facebook bernama Ketut Tahun (tautan) sebagai “doa perpisahan Ratu Elizabeth II dengan Sloka Bhagavad Gita.”
Video yang beredar ini diawali dengan narasi dalam Bahasa Inggris, yang kurang lebih memberikan pengantar terkait pembacaan Sloka. Suara narator dalam video juga menyebut bahwa Sloka itu dibawakan oleh grup paduan suara sebuah sekolah di Hammersmith di London Barat, dengan mewakili banyak negara yang berbeda. Kemudian di detik ke-14, tercantum keterangan bertuliskan “The St James School Choir.”
Sepanjang durasi video yang tak sampai 2 menit tersebut, nampak tidak ada klip lain selain rekaman kelompok anak-anak berseragam warna biru sedang melakukan paduan suara di sebuah gedung. Penampilan itu pun terlihat disaksikan oleh banyak orang.
Sejak diunggah pada 11 September 2022, video ini telah diputar sebanyak 138 kali dan disukai 7 pengguna Facebook lain per Senin (19/9/2022).
Namun, bagaimana kebenaran klaim yang disebutkan? Betulkah perpisahan Ratu Elizabeth II diiringi dengan pembacaan Sloka dari kitab suci Bhagavad Gita?
Penelusuran Fakta
Langkah pertama yang dilakukan tim riset Tirto adalah menyaksikan video dari awal hingga akhir. Jika dicermati, dalam video sebetulnya telah terpampang tanda air atau watermark bertuliskan www.wildfilmsindia.com, yang kemungkinan besar merupakan sumber asli video.
Untuk memastikannya, kami lantas memasukkan tautan yang tertera ke mesin pencari Google. Pencarian itu mengarahkan kami pada kanal YouTube WildFilmsIndia. Di kanal tersebut Tirto menemukan video identik yang diunggah dengan judul “Students of St James School Choir recite shlokas at Buckingham Palace,” atau berarti “Siswa St James School Choir membacakan Sloka di Istana Buckingham.” Video itu diunggah pada 22 Mei 2019 silam.
Sesuai dengan keterangan yang disebut kanal YouTube WildFilmsIndia, video yang beredar merupakan paduan suara dari St James School yang melafalkan Sloka atau syair sipiritual selama acara Commonwealth Games (CWG) Queen Baton 2010 dan bukan saat momen perpisahan Ratu Elizabeth II. Acara CWG itu dikatakan berlangsung di Istana Buckhingham, London.
Sebagai informasi, CWG 2010 sendiri merupakan ajang olahraga Internasional yang diselenggarakan di Delhi, India. Dilansir dari laman resminya, rangkaian acara ini mencakupi penyerahan tongkat estafet yang menjadi salah satu tradisi terbesar CWG sejak tahun 1958 di Cardiff. Acara CWG berlangsung sejak 3 Oktober 2010 dan penyerahan tongkatnya dilakukan pada 29 Oktober 2010 di Istana Buckingham.
“Presiden Federasi Commonwealth Games Michael Fennell akan melepas tongkat dari alasnya dan mengundang Yang Mulia Ratu Elizabeth II untuk menempatkan pesannya kepada para atlet di dalam tongkat, dan kemudian menyerahkannya kepada Presiden India Pratibha Devisingh Patil,” demikian dikutip laman tersebut.
Kemudian, Presiden India akan menyerahkan tongkat estafet kepada Menteri Olahraga Serikat Dr. M.S. Gill yang akan memberikannya kepada Ketua Panitia Penyelenggara CWG 2010 Suresh Kalmadi. Selanjutnya Kalmadi menyerahkannya kepada pembawa tongkat estafet pertama Abhinav Bindra, orang India pertama yang memenangkan medali emas olimpiade individu di Kompetisi Senapan Angin Olimpiade Beijing 2008. Selain Bindra, pembawa tongkat lainnya juga hadir di Istana Buckingham dan Memorial Ratu Victoria.
The Times of India melaporkan, acara itu turut diramakain oleh para siswa di Inggris yang melantunkan ayat-ayat Sansekerta dari Rig Veda.
Menurut laporan tersebut, ketika doa Sansekerta yang berbicara tentang persatuan dan kemanusiaan dari para siswa sekolah St James bergema di halaman depan Istana Buckingham, orang-orang menyambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan. Para siswa pun menampilkan tarian klasik India Bharatnatyam, Kuchipudi, dan tarian rakyat seperti Bhangra dan Dandia.
Sementara itu, terkait klaim adanya Iringan Sloka pada pemakaman Ratu Elizabeth II, Tirto tidak menemukan adanya pernyataan resmi kerajaan maupun pemerintah yang mengonfirmasi hal tersebut.
Seperti dikutip dari The Guardian, pemakamannya telah berlangsung pada hari Senin (19/9/2022) di Kapel Memorial Raja George VI bersama mendiang suaminya Pangeran Philip. Pemakaman ini berlangsung setelah melalui serangkaian prosesi upacara dan telah disemayamkan selama 4 hari.
Menukil situs resmi Pemerintah Inggris, pada pukul 10.44 waktu setempat pada 19 September, peti mati Yang Mulia melakukan perjalanan dari Istana Westminster (Gedung Parlemen) ke Westminster Abbey. Pemakaman Yang Mulia Ratu berlangsung pada pukul 11 pagi dan ada keheningan selama 2 menit di akhir upacara Pemakaman Negara, yaitu sekitar pukul 11.55.
Setelah upacara Pemakaman Negara, prosesi melalui London dimulai yakni melakukan perjalanan dalam prosesi dari Westminster Abbey ke Wellington Arch (Hyde Park Corner). Arak-arakan berlangsung di sepanjang Broad Sanctuary, Parliament Square, Whitehall, Horse Guards Parade, Horse Guards Road, The Mall, dan Constitution Hill.
Di Wellington Arch, peti mati dipindahkan ke State Hearse untuk melakukan perjalanan ke Windsor. Saat State Hearse meninggalkan Wellington Arch, Parade memberikan Royal Salute dan Lagu Kebangsaan dimainkan. Lalu pada pukul 15.10, State Hearse melakukan perjalanan dalam prosesi di sepanjang Albert Road dan Long Walk, ke Kapel St. George di Kastil Windsor. Layanan Komitmen untuk Yang Mulia Ratu sendiri berlangsung pada pukul 4 sore di Kapel St George.
Menurut pemberitaan CNN, ribuan orang telah berkumpul di sekitar jalan-jalan dekat Westminster Abbey dan sepanjang rute 25 mil dari pusat kota London ke Windsor untuk menyaksikan prosesi. Lebih dari 200 pejabat dari seluruh dunia diundang ke pemakaman negara itu, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin persemakmuran seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, tidak ada pernyataan resmi keluarga kerajaan maupun Pemerintahan Inggris yang mengonfirmasi klaim yang beredar. Selain itu, video yang tersebar juga merupakan rekaman paduan suara dari St James School yang melafalkan Sloka atau syair sipiritual selama acara Commonwealth Games (CWG) Queen Baton 2010. Acara CWG itu disebut berlangsung di Istana Buckhingham, London.
Dengan demikian, klaim iringan Sloka pada pemakaman Ratu Elizabeth II dalam unggahan Facebook akun Ketut Tahun bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Editor: Farida Susanty