Menuju konten utama

Valen's Reef Ajak Penonton Selami Laut Papua

Film Valen's Reef berkisah tentang seorang ilmuwan yang menjaga segitiga terumbu karang dunia di barat laut Papua. Melalui film tersebut, masyarakat diajak menyelami kedalaman Raja Ampat dan Kaimana.

Valen's Reef Ajak Penonton Selami Laut Papua
Seorang pengunjung melakukan snorkeling di Taman Laut Olele, Kabupaten Bonebolango, Gorontalo. (Antara Foto/Adiwinata Solihin).

tirto.id - Conservation International (CI) meluncurkan film virtual reality berjudul Valen's Reef yang mengangkat cerita perjalanan seorang ilmuwan, Ronald Mambrasar dalam menjaga segitiga terumbu karang dunia di Bentang Laut Kepala Burung di barat laut Papua.

Menonton Valen's Reef, menurut ilmuwan senior CI M Sanjayan di Jakarta, Selasa (26/7/2016), penonton akan diajak melihat ke bawah laut Raja Ampat yang terdapat lebih dari 600 jenis terumbu karang dan 1.765 spesies ikan hidup.

"Lokasi ini adalah salah satu program konservasi laut berbasis komunitas yang paling sukses, yaitu inisiatif Bentang Laut Kepala Burung," katanya dalam Media Briefing "Konservasi Laut di Raja Ampat dan Kaimana".

Dalam film Valen's Reef, dia mengatakan, masyarakat juga bisa mendengarkan cerita kesuksesan konservasi untuk menumbuhkan rasa cinta dan dukungan untuk laut Indonesia.

"Meskipun laut kita berada di bawah ancaman yang mengerikan, namun kami yakin bahwa sebuah metode konservasi berbasis komunitas bisa membuat perubahan yang signifikan," tuturnya.

CI mencatat, meskipun terumbu karang hanya memiliki luas 0,2 persen dari permukaan bumi, terumbu karang berfungsi sebagai habitat bagi lebih dari 30 persen ikan di laut dan menghasilkan nilai ekonomi sekitar 375 miliar dolar AS per tahun untuk pangan, perlindungan, kawasan pesisir serta pariwisata.

Menurut Wakil Presiden Conservation Indonesia, Ketut Putra bahwa bersama masyarakat dan berbagai pihak inisiatif program Bentang Laut Kepala Burung telah menghasilkan berbagai capaian penting sepanjang 12 tahun program ini berjalan sejak 2004.

Ia menyatakan, pemberdayaan masyarakat lokal adalah langkah tepat dalam melakukan konservasi.

"Kami belajar dari pengelolaan SDA secara tradisional dan kami memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk mendukung sistem lokal yang telah ada di masyarakat," ucap Ketut.

Sementara itu, sebagai tokoh utama dalam film itu, Ronald Mambrasar merasa senang dapat berbagi pengalaman dan harapannya untuk menjaga kekayaan laut di Bentang Laut Kepala Burung.

"Saya harap penonton film ini dapat melihat keindahan Raja Ampat serta memahami pentingnya kelestarian alam tersebut bagi kehidupan kami. Saya juga harapkan film ini bisa memberikan inspirasi membangun masyarakat dan generasi muda yang berkomitmen menjaga lingkungan untuk masa depan," katanya.

Berlatar di Benteng Laut Kepala Burung yang berada di barat laut Papua, masyarakat di seluruh dunia mampu "menyelam" ke dalam Valen's Reef melalui film yang ada di You tube dan didukung dengan teknologi virtual reality.

Bentang Laut Kepala Burung Papua terletak di pusat segitiga terumbu karang. Bentang laut tersebut membentang dari timur Teluk Cenderawasih hingga mencapai bagian barat Kepulauan Raja Ampat dan pantai Fakfak-Kaimana ke selatan.

Baca juga artikel terkait FILM

tirto.id - Film
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari