Menuju konten utama

Usulan Tarif LRT Jabodebek Terendah Rp15.000 Dinilai Kemahalan

Aditya Dwi Laksana menuturkan, usulan tarif terendah sebesar Rp15.000 sekali jalan terbilang mahal.

Usulan Tarif LRT Jabodebek Terendah Rp15.000 Dinilai Kemahalan
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) berjalan melintasi gerbang pembayaran di Stasiun Light Rail Transit (LRT) Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (26/12/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

tirto.id - Pemerintah saat ini terus melakukan serangkaian uji coba terhadap Light Rapid Transportation (LRT) Jabodebek. LRT ini direncanakan akan mulai beroperasi pada Juli mendatang.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengusulkan tarif sekali jalan yaitu Rp15.000 hingga Rp25.000.

Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menuturkan, usulan tarif terendah sebesar Rp15.000 sekali jalan terbilang mahal.

“Kok mahal ya tarif terendahnya, menurut saya kan tarifnya harusnya progresif seperti KRL dan MRT per km atau misalnya per stasiun gitu, kayak MRT misalnya dari 4.000 - 14ribu,” ucap Adit saat dihubungi Tirto, Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Aditya tidak mempermasalahkan tarif terjauh sebesar Rp25.000. Sebab sudah sesuai dengan jarak tempuh.

“Jadi menurut saya tidak masalah dari sisi tarif terjauh hingga Rp20.000 hingga Rp25.000 dan LRT lebih jauh dari Dukuh Atas hingga Cibubur dan Bekasi Timur,” ujarnya.

Menurut Aditya, seharusnya pemerintah ketika mematok tarif terendah LRT jangan terlalu mahal, karena soal tarif ini perlu pertimbangan serta perhitungan yang matang.

“Tetapi tarif terendah semestinya tidak setinggi itu, kalau MRT saja bisa diangka Rp4.000 dan KRL bisa di angka Rp3.000 per 25 km pertama, menurut saya kisarannya ya di angka Rp4.000 hingga Rp5.000 (pembandingnya adalah LRT Jakarta flat di Rp5.000),” ucapnya.

Aditya menyebut, pertimbangan dalam penentuan tarif tersebut harus sesuai dengan survei Ability to Pay (kemampuan membayar) dan Willingness to Pay (kemauan membayar) masyarakat atau calon pengguna.

“Jadi disurvei dulu untuk dapatkan kisaran hasilnya, nah tetapi secara teknis ada hal yang perlu dipertimbangkan, pertama LRT ini melayani urban-suburban dengan jarak hingga lebih dari 25 km (ke Cibubur atau Bekasi Timur dari Dukuh Atas) dan tidak seperti MRT Jakarta yang hanya sampai Lebak bulus 15km, jadi secara wajar kalau tarif terjauhnya di atas Rp15.000,” ungkapnya.

“Kemudian, karena ini angkutan massal yang baru dioperasikan sebaiknya masih memberikan tarif promo untuk perkenalan menarik minat masyarakat untuk melihat kesesuaian LRT ini dengan kebutuhan perjalanan mereka dan ketika akses dan konektivitas di tahap awal mungkin masih belum bagus,” tambahnya.

Seperti diketahui, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan, operasional Light Rapid Transportation (LRT) Jabodebek dimulai pada Juli 2023 mendatang. Serangkaian uji coba pun terus dilakukan KAI, sebagai BUMN yang ditugaskan untuk mengelola Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.

"Sejauh ini persiapan untuk launching masih sesuai dengan schedule (Juli). Kami saat ini sedang mempersiapkan untuk trial run LRT Jabodebek," ujar Manager Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo kepada Tirto, Selasa (9/5/2023).

PT KAI juga mengusulkan tarif LRT Jabodebek sebesar Rp15.000 sampai dengan Rp25.000 untuk satu kali perjalanan. Usulan tarif ini belum final dan bisa lebih murah jika pemerintah memberikan public service obligation (PSO).

"Usulan kami dirange Rp15.000-25.000," kata Kuswardojo.

Walaupun demikan, dia meminta kepada masyarakat untuk menunggu besaran tarif operasional LRT Jabodebek. Karena sampai saat ini pihaknya juga belum mendapatkan keputusan dari pemerintah mengenai tarif.

"Semoga segera terbit sehingga saya juga bisa segera menginformasikan kepada masyarakat," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait TARIF LRT JABODEBEK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang