Menuju konten utama

Update Merapi Terkini & Penjelasan BPPTKG Soal Cuaca Panas di Jogja

Aktivitas Merapi kalau sedang meningkat itu salah satu parameternya adanya kenaikan suhu kawah.

Update Merapi Terkini & Penjelasan BPPTKG Soal Cuaca Panas di Jogja
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/10/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pras.

tirto.id - Cuaca di Yogyakarta akhir-akhir ini terasa lebih terik atau panas. Tak sedikit orang yang mengaitkan panasnya cuaca di Jogja dengan peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Namun, apakah betul cuaca panas di Jogja dan sekitarnya berkaitan dengan meningkatnya aktivitas Gunung Merapi?

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menegaskan bahwa udara panas yang terjadi di Jogja dan sekitarnya tidak berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi.

"Udara panas tidak atau bukan karena aktivitas Merapi. Aktivitas Merapi kalau sedang meningkat itu salah satu parameternya adanya kenaikan suhu kawah. Tapi suhu kawah. Ini hanya di kawah saja tidak sampai mempengaruhi suhu global," kata Hanik.

"Apa lagi suhu panas di terjadi di beberapa daerah seperti di Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Artinya ini bukan karena Merapi," tambahnya.

Sementara itu berdasar pemantaian BPPTKG, hingga Rabu (11/11/2020) laju rata-rata deformasi EDM Babadan teramati sebesar 12 cm per hari.

Sedangkan untuk total guguran pada Rabu (11/11/2020) yang terjadi adalah 60 kali, 305 hybrid atau fase banyak, 27 vulkanik dangkal, 1 kali gempa tektonik dan 35 kali hembusan.

Aktivitas Gunung Merapi Terkini

Periode pengamatan

Kamis, (12/11/2020) pukul 00:00-06:00 WIB

Meteorologi

Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat. Suhu udara 14.5-23.7 °C, kelembaban udara 56-76 %, dan tekanan udara 627.7-708.6 mmHg.

Visual

● Gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 1, Amplitudo : 13 mm, Durasi : 17.6 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 10, Amplitudo : 3-11 mm, Durasi : 14-40.7 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 60, Amplitudo : 3-33 mm, S-P : 0.2-0.5 detik, Durasi : 5.7-11.9 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 9, Amplitudo : 40-80 mm, Durasi : 11.1-37.9 detik)

Tingkat aktivitas

Gunung Merapi Level III (Siaga)

Rekomendasi

1.) Prakiraan daerah bahaya meliputi:

A. Provinsi DIY

a. Kabupaten Sleman. Kecamatan Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

B. Provinsi Jawa Tengah

a. Kabupaten Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)

b. Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)

c. Kabupaten Klaten. Kecamatan Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)

2.) Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3.) Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4.) Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

5.) Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga artikel terkait INFO MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH