tirto.id - Update Corona dunia kembali dilaporkan pada hari ini, dari kasus positif, kasus kematian, kasus kesembuhan, hingga kasus aktif.
Berdasarkan laporan Worldometers, Senin, 12 September 2022, pukul 10.30 WIB, total kasus positif COVID-19 mencapai 613.830.845, yang jika dibulatkan jumlahnya menjadi 614 juta.
Dari jumlah itu, 6.516.522 orang dinyatakan meninggal dunia, dan kasus sembuh meningkat jadi 592.670.063 pasien.
Sementara untuk kasus aktif tersisa 14.644.260, di mana 41.510 di antaranya adalah pasien dengan kondisi yang serius atau darurat.
Untuk 10 negara yang terdata dengan kasus Corona terbanyak di dunia pada hari ini, berikut rinciannya:
- Amerika Serikat: 97.095.092 kasus positif, 1.075.668 kematian, 93.240.819 kesembuhan, dan kasus aktif 2.778.605.
- India: 44.498.134 kasus positif, 528.150 kematian, 43.919.264 kesembuhan, dan kasus aktif 50.720.
- Prancis: 34.718.132 kasus positif, 154.468 kematian, 34.204.156 kesembuhan, dan kasus aktif 359.508.
- Brasil: 34.574.765 kasus positif, 684.914 kematian, 33.612.456 kesembuhan, dan kasus aktif 277.395.
- Jerman: 32.452.250 kasus positif, 148.299 kematian, 31.712.600 kesembuhan, dan kasus aktif 591.351.
- Korea Selatan: 24.041.825 kasus positif, 27.498 kematian, 22.674.445 kesembuhan, dan kasus aktif 1.339.882.
- Inggris: 23.554.519 kasus positif, 189.026 kematian, 23.273.316 kesembuhan, dan kasus aktif 92.177.
- Italia: 22.048.032 kasus positif, 176.209 kematian, 21.399.974 kesembuhan, dan kasus aktif 471.849.
- Jepang: 20.156.992 kasus positif, 42.637 kematian, 19.023.717 kesembuhan, dan kasus aktif 1.090.638.
- Rusia: 20.066.610 kasus positif, 385.348 kematian, 19.061.006 kesembuhan, dan kasus aktif 620.256.
Sekarang, aturan baru yang mengharuskan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi dapat mengubah kemajuan yang telah dibuat untuk melanjutkan kelas tatap muka sehari penuh.
Seperti dikutip Reuters, penundaan lebih lanjut untuk kehidupan sekolah yang normal kemungkinan akan memperburuk masalah kesehatan mental kaum muda serta memberi lebih banyak orang alasan untuk meninggalkan kota, yang semakin merusak statusnya sebagai pusat keuangan Asia.
“Ada begitu banyak ketidakpastian apakah kelas akan dibatalkan, bisakah anak-anak pergi ke sekolah? Ketidakpastian sekolah jelas membantu mengusir orang dan membuat sulit menarik orang ke Hong Kong,” kata Robert Quinlivan, kepala kamar bisnis Australia di kota itu.
Sekitar 30.000 siswa mengundurkan diri dari sekolah-sekolah Hong Kong pada tahun ajaran terakhir dan lebih dari 5.000 guru mengundurkan diri, menurut data pemerintah.
Banyak yang merupakan bagian dari eksodus yang dimulai oleh upaya Beijing untuk melakukan kontrol yang lebih besar atas kota dan yang semakin didorong oleh pembatasan COVID.
Sekitar 113.000 penduduk meninggalkan Hong Kong pada paruh pertama tahun 2022. Itu termasuk ekspatriat dan keluarga lokal, banyak di antaranya telah memanfaatkan skema visa yang ditawarkan oleh Inggris, Kanada, dan Australia.
Bertujuan untuk meningkatkan tingkat vaksinasi kota, pihak berwenang bulan ini menetapkan bahwa setelah 1 November, sekolah menengah hanya dapat mengadakan kelas tatap muka sehari penuh jika 90% siswa memiliki tiga suntikan COVID.
Dampak paling langsung akan terjadi pada sekolah internasional, yang baru-baru ini memulai kembali kelas tatap muka sehari penuh, setelah memperoleh tingkat 90% untuk siswa dengan dua suntikan COVID.
Sekolah lokal dan beberapa sekolah dasar internasional masih terbatas pada kelas setengah hari tatap muka dan setengah hari online karena tingkat vaksinasi yang lebih rendah.
Update COVID-19 Indonesia & Data Omicron Hari Ini
Indonesia sampai hari ini masih tercatat menjadi negara ke-19 di dunia yang memiliki kasus Corona terbanyak dengan mengonfirmasi total 6.392.492 kasus positif.
Laporan Satgas COVID-19 hingga Minggu sore kemarin mencatat, jumlah itu diperoleh setelah adanya tambahan 1.939 kasus baru dalam waktu 24 jam terakhir.
Angka kematian bertambah 13 kasus, sehingga membuat jumlah yang meninggal dunia menjadi 157.770 jiwa secara kumulatif.
Sementara peningkatan kasus kesembuhan saat ini sebanyak 6.200.776 pasien setelah terdapat penambahan 2.725 kasus sembuh baru, serta tersisa 33.946 kasus aktif.
Pada perkembangan kasus Omicron, GISAID mencatat, terdapat 21.297 kasus di Indonesia hingga 10 September 2022.
Editor: Iswara N Raditya