tirto.id - Kasus COVID-19 bertambah sebanyak 6.130 dalam 24 jam terakhir hingga pukul 12 siang tadi, Sabtu (8/5/2021). Dengan demikian total kasus terkonfirmasi positif mencapai 1.709.762, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima reporter Tirto.
Dalam beberapa hari terakhir, jelang Lebaran, tren penambahan kasus meningkat. Pada 2 Mei penambahan sebanyak 4.394, lalu berturutut-turut hingga kemarin sebanyak 4.730, 4.369, 5.285, 5.647, dan terakhir 6.327.
Dari jumlah tersebut, kasus aktif atau penderitanya masih dalam perawatan sebanyak 99.003 atau setara 5,8 persen dari total kasus.
Penambahan kasus terbanyak berasal dari Jawa Barat, yaitu 2.209. Angkanya jauh lebih tinggi dari provinsi lain. Di bawahnya ada DKI Jakarta dan Riau yang menyumbang masing-masing 732 dan 653 kasus.
Ada delapan provinsi yang penambahan kasusnya 10 atau kurang dari itu, tiga di antaranya, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Maluku utara tak menambahkan kasus sama sekali.
Total penambahan kasus harian berasal dari tes yang dilakukan terhadap 44.705 orang, baik menggunakan RT-PCR, TCM, atau antigen. Dengan demikian positivity rate orang--persentase yang dites dengan yang memperoleh hasil positif--mencapai 13,71 persen, jauh lebih tinggi dari standar WHO 5 persen.
Kasus sembuh per hari ini mencapai 917, berkat penambahan harian sebanyak 5.494. Kesembuhan terbanyak dicatatkan Jawa Barat dengan angka 1.984, lalu DKI 584, dan Jawa Tengah 404.
Sementara kasus meninggal bertambah 179 sehingga totalnya menjadi 46.842. Kasus meninggal terbanyak terjadi di Jateng, 54.
Pandemic Talks, platform informas dan data COVID-19 yang dibuat secara sukarela oleh warga, menyebut "kasus COVID-19 Indonesia memang belum melonjak, namun kematian dan tingkat kematian tergolong tinggi," yaitu termasuk 10 besar. Negara dengan tingkat kematian paling tinggi adalah India, yang kini memang tengah mengalami tsunami COVID-19.
Penulis: Rio Apinino
