tirto.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) mengkonfirmasi adanya satu tambahan kasus positif Corona sehingga secara akumulatif di DIY terdapat 29 kasus per 2 April 2020.
Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih kepada wartawan, Kamis (2/4/2020) menyampaikan di Yogyakarta terdapat 285 pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah diperiksa. 126 orang di antaranya posisinya masih dirawat di rumah sakit.
"Hasil [pemeriksaan] negatif Corona sebanyak 72 orang. Hasil positif [Corona] 29 orang, 3 di antaranya sembuh, dan 3 meninggal," kata Berty.
Sementara itu terdapat 183 PDP yang saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan uji laboratorium. Dari 183, 10 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Angka ini naik satu dibandingkan hari kemarin.
Tambahan PDP yang meninggal dunia hari ini adalah PDP dari Sleman. Pasien Laki laki berusia 47 tahun tersebut terlebih dahulu meninggal dunia sebelum dilakukan pengambilan sampel atau swab.
Sementara hari ini juga terdapat tambahan satu pasien yang dinyatakan sembuh setelah mendapat dua hasil tes negatif.
"Pasien [sembuh] kasus ke-3, laki laki berusia 60 tahun," kata Berty.
Berdasarkan konfirmasi dari RSUD Kota Yogya tempat pasien tersebut dirawat, kata Berty, keadaan pasien sudah baik dan telah diizinkan pulang.
Berikut data kasus positif Corona di Yogyakarta:
- Kasus ke-1 warga Kota Yogya, laki-laki berusia 3 tahun (dinyatakan sembuh)
- Kasus ke-2 warga Ngaglik, Sleman, Laki-laki berusia 58 tahun (meninggal)
- Kasus ke-3 domisili Bantul, Laki-laki berusia 60 tahun (dinyatakan sembuh)
- Kasus ke- 4 warga Kota Yogya, laki-laki berusia 60 tahun
- Kasus ke-5 warga Berbah, Sleman, perempuan 30 tahun (dinyatakan sembuh)
- Kasus ke-6 warga Jawa Timur, laki-laki 52 tahun
- Kasus ke-7 warga asal Bantul usia 7 tahun , Kecamatan Bambanglipuro di Rumah Sakit Panembahan Senopati
- Kasus ke-8 warga asal Sleman usia 36 tahun, Kecamatan Kalasan di Rumah Sakit JIH
- Kasus ke-9 warga asal Kulon Progo usia 4 bulan, Kecamatan Wates di RSUD Wates
- Kasus ke-10 warga asal Sleman berusia 69 tahun, Kecamatan Depok di RS Bethesda
- Kasus ke-11 warga asal Gunung Kidul berusia 55 tahun, Kecamatan Ponjong di RSUD Wonosari
- Kasus ke-12 warga asal Sleman berusia 35 tahun, Kecamatan Gamping di RS Panti Rapih
- Kasus ke-13 warga asal Kota Yogya berusia 39 tahun, Kecamatan Umbulharjo di PS Panti Rapih
- Kasus ke-14 warga asal Kota Yogya berusia 71 tahun, Kecamatan Gondomanan, domisili di Kasihan Bantul di RS Panti Rapih
- Kasus ke-15 warga asal Sleman berusia 59 tahun, Kecamatan Ngaglik di RS Panti Rapih
- Kasus ke-16 warga asal Sleman, Kecamatan Ngemplak di RS Panti Rapih
- Kasus ke-17 warga asal Kebumen, Jawa Tengah berusia 54 tahun di RS Panti Rapih (meninggal dan dialihkan sebagai kasus di Kebumen)
- Kasus ke-18 warga asal Sleman, Kecamatan Depok di RS Bhayangkara.
- Kasus ke- 19 warga Bantul, Laki-laki berusia 53 tahun
- Kasus ke-20 Perempuan 70 tahun, warga Sleman
- Kasus ke- 21 Laki laki, 56 tahun, warga Sleman
- Kasus ke-22 Laki laki, 37 tahun, warga Bantul
- Kasus ke-23 Laki laki, 35 tahun, warga Sleman
- Kasus ke-24 Perampuan, 80 tahun, warga Sleman (Meninggal dalam proses lab)
- Kasus ke-25 Laki laki, 48 tahun, warga Kota Yogya.
- Kasus ke-26 Laki laki, 27 tahun warga Sleman
- Kasus ke-27 Laki laki, 44 tahun warga Sleman
- Kasus ke-28 Wanita, 52 tahun warga Sleman
- Kasus ke-29 Laki laki, 22 tahun, warga Sleman
- Kasus ke-30 Laki laki, 59 tahun warga Bantul.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz