Menuju konten utama

Update Corona Indonesia & Dunia Sore Ini: 158 Ribu Dirawat di RI

Update terbaru kasus corona di Indonesia dan dunia sore ini, Selasa, 16 Februari 2021 pukul 15.00 WIB.

Update Corona Indonesia & Dunia Sore Ini: 158 Ribu Dirawat di RI
Dokter yang berusia lanjut menerima penyuntikan vaksin Covid-19 Coronavac tahap 1 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kasus corona COVID-19 terus meningkat di negara-negara dunia, termasuk Indonesia. Menurut data terbaru dari situs Worldometers, hingga Selasa, 16 Februari 2021, pukul 15.00 WIB, angka kasus secara global kini telah mencapai 109,690,061 dengan 2,419,172 kematian.

Hingga saat ini, ada sebanyak 22,884,875 kasus aktif di seluruh dunia dan 84,233,672 telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Amerika Serikat masih tercatat sebagai negara dengan angka kasus tertinggi di seluruh dunia, yaitu mencapai 28,317,703 dengan 498,203 kematian.

Hari ini, India mendapat 399 laporan kasus baru. Total kasus di sana saat ini mencapai 10,925,710 dan menempatkannya di urutan ke-2.

Brasil berada di urutan ke-3 dengan jumlah kasus mencapai 9,866,710, disusul Rusia dengan 4,086,090.

Selanjutnya, Inggris berada di urutan ke-5 dunia dengan total kasus mencapai 4,047,843, disusul Prancis di urutan ke-6 dengan 3,469,539 kasus.

Indonesia, menurut Worldometers kini berada di urutan ke-19 dunia, dengan jumlah kasus mencapai 1,223,930. Laman COVID-19.go.id melaporkan, saat ini ada sebanyak 158.498 pasien yang tengah dirawat akibat COVID-19.

Sementara itu, pasien yang telah dinyatakan sembuh ada sebanyak 1.032.065, dan yang meninggal sebanyak 33.367 orang.

Per hari ini, ada tambahan sebanyak 6.462 kasus baru. DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus terbanyak di Indonesia yaitu 317.432.

Provinsi dengan jumlah kasus aktif terbanyak di Indonesia yaitu Jawa Tengah dengan 46.147 kasus. Sedangkan, Jawa Timur mencatatkan jumlah pasien meninggal terbanyak yaitu mencapai 8.197 jiwa.

Kunci Pengendalian COVID-19 adalah Penerapan 3M dan 3T, Kata Dokter

Pemerintah sedang melakukan berbagai cara untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Salah satu cara yang disosialisasikan pemerintah adalah meminta untuk mematuhi protokol kesehatan.

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi dari Kemenkes, menyampaikan, protokol kesehatan itu adalah penerapan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) dan melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).

Selain mengimbau penerapan 3M dan 3T, pemerintah juga menggunakan vaksin untuk menekan penyebaran COVID-19. Tujuannya untuk mencapai kekebalan kelompok dengan target sasaran 181,5 juta penduduk.

“Kita cukup bahagia hari ini kita bisa memvaksinasi tenaga kesehatan sampai 1 juta lebih. Untuk menekan pandemi COVID-19 pemerintah tidak hanya menghimbau melalui penegakan disiplin 3M namun juga memperkuat 3T,” ungkap dr. Siti seperti dilansir laman resmi Satgas Penanganan COVID-19.

Menurut dr. Siti, saat ini Indonesia sudah memiliki 630 laboratorium pemeriksa tes PCR, meski demikian, laboratorium itu tidak merata di seluruh Indonesia. "Sehingga kita harus meningkatkan tes kita. WHO sendiri sudah merekomendasikan screening menggunakan tes rapid Antigen untuk mendiagnosa COVID-19,” tegasnya.

Sementara itu, kata dr. Syahrizal Syarif, MPH, Ph.D, Ahli Epidemiologi FKM UI menjelaskan, tes rapid Antigen memang disetujui WHO sebagai alat diagnosis dalam keadaan tertentu. "Sensitivitasnya juga di atas 80 persen dan spesifitas di atas 97 persen. Saya memandang ini suatu terobosan Kemenkes,” ungkapnya.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH