Menuju konten utama
Data COVID-19 Terbaru

Update Corona Indonesia & Dunia 18 Maret: Kasus RI 1,43 Juta Jiwa

Update Corona Indonesia dan dunia pagi ini, 18 Maret 2021, pukul 9.50 WIB.

Update Corona Indonesia & Dunia 18 Maret: Kasus RI 1,43 Juta Jiwa
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pemuka agama Hindu saat vaksinasi massal di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Bali, Selasa (16/3/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.

tirto.id - Pandemi virus Corona belum juga berakhir, kasus virus Corona di Indonesia dan dunia masih tetap ada, bahkan beberapa negara juga mengalami peningkatan kasus meski program vaksinasi mulai berjalan.

Dilansir laman Worldometers, Kamis (18/3/2021) pagi pukul 9.50 WIB, angka Covid-19 secara global telah mencapai 121.802.787 kasus.

Per hari ini ada tambahan 527.664 kasus baru dari seluruh dunia dan dalam waktu 24 jam terakhir, data yang meninggal dunia bertambah 9.647 jiwa, sehingga membuat total kematian kumulatif menjadi 2.691.747 orang.

Sementara pasien yang dinyatakan sembuh hingga saat ini sebanyak 98.198.310 orang, namun masih menyisakan 20.912.730 kasus aktif pada pagi ini.

Brasil menjadi negara pertama yang mengalami peningkatan kasus baru terbanyak, yakni 90.830 orang dalam 24 jam terakhir, dan saat ini berada di posisi kedua dunia dengan 11.700.431 kasus positif.

Jumlah pasien yang meninggal dunia di negeri Samba ini tercatat sebanyak 285.136 jiwa, setelah mendapat tambahan 2.736 kematian baru.

Di posisi pertama masih ditempati oleh Amerika Serikat dengan 30.293.955 kasus positif dan penambahan kasus baru sebanyak 61.951, sehingga AS berada di urutan kedua negara dengan penambahan kasus terbanyak dalam waktu 24 jam.

Angka kematian di negeri Paman Sam bertambah sebanyak 1.226, di mana jumlah total kematian menjadi 550.587 orang.

Selanjutnya berturut-turut di posisi ketiga hingga kelima adalah India dengan 11.474.302 kasus (+35.838 kasus baru), dan 159.250 orang meninggal dunia; Rusia 4.418.436 kasus (+8.998 kasus baru), dan 93.364 orang meninggal dunia; serta Inggris dengan 4.274.579 kasus (+5.758 kasus baru) dan 125.831 orang meninggal dunia.

Update Corona Indonesia Pagi Ini

Urutan ke-18 masih ditempati oleh Indonesia yang mengonfirmasi 1.437.283 total kasus dengan tambahan 6.825 kasus baru dalam 24 jam.

Kematian di Tanah Air mendapat tambahan 162 orang dan total kumulatif yang meninggal dunia menjadi 38.915 jiwa.

Sedangkan untuk pasien yang berhasil sembuh sebanyak 1.266.673 orang dan masih menyisakan 131.695 kasus aktif hingga hari ini.

Situs resmi covid19.go.id menyebutkan, dalam kurun satu tahun terakhir, ekonomi Indonesia terkontraksi akibat virus COVID-19 yang menular dengan sangat cepat dan menimbulkan kesakitan hingga kematian.

Pandemi yang berkepanjangan juga berdampak besar pada sektor ekonomi. Program vaksinasi yang dicanangkan dalam tahun ini diharapkan mampu membawa ekonomi Indonesia kembali tumbuh 5% akibat hantaman pandemi.

“Setelah kita divaksin, maka kita merasa tenang, teman-teman juga merasa tenang, sehingga kita bisa bekerja dan berproduksi,” ujar Prof. Hasbullah Thabrany, Chairman Indonesia Health Economic Association dalam Dialog Produktif, Pengelolaan Kesehatan Dengan Vaksin yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) baru-baru ini.

Secara umum, lanjutnya, kajian ilmiah menunjukkan bahwa investasi vaksin satu dolar itu bisa menghasilkan keuntungan ekonomi delapan dolar.

"Katakanlah kita belanja vaksin tahun ini Rp100 Triliun, namun begitu ekonomi kita tumbuh dengan proyeksi 5%, itu luar biasa dampaknya,” tambah Prof. Hasbullah.

Ia pun berharap agar semua pemangku kepentingan, pemimpin nasional maupun daerah, sama-sama memperjuangkan vaksinasi.

"Karena ini sebagai salah satu cara paling efektif, efisien, dan paling cepat untuk memulihkan kesehatan diri dan sekaligus menggerakkan ekonomi di masa depan,” terangnya.

Sebagian kecil masyarakat memang masih belum memahami manfaat vaksin bagi kepentingan bersama ini. Cara terbaik untuk memberikan kesadaran dan ketenangan bagi keraguan masyarakat ini adalah dengan memberikan contoh langsung oleh pimpinan dan tokoh masyarakat.

Prof. Hasbullah percaya masyarakat Indonesia perlu diberi pendekatan komunikasi yang lebih baik agar memahami bahwa kepentingan program vaksinasi ini adalah kepentingan bersama dan berdampak luas bagi ekonomi nasional.

“Vaksinasi bukan hal baru bagi Indonesia, kita sudah menjalankannya sejak 50 tahun lalu, mulai dari vaksinasi cacar, polio, BCG, dan sebagainya,” tutupnya.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH