tirto.id - Situs Worldometers terus melaporkan data terkini soal angka corona COVID-19 di seluruh dunia. Hingga hari ini, Jumat, 8 Januari 2021 pukul 16.28 WIB, angka secara global telah menembus 88,560,978 kasus.
Total jumlah pasien yang dinyatakan meninggal dunia yaitu sebanyak 1,907,707 jiwa, dan yang telah dinyatakan sembuh yaitu 63,656,932. Sementara itu, jumlah kasus aktif saat ini sebanyak 22,996,339.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah kasus corona COVID-19 terbanyak di dunia, yaitu 22,132,045, dengan total pasien yang dinyatakan meninggal sebanyak 374,124 jiwa.
Negara dengan kasus tertinggi kedua di dunia yaitu India dengan total kasus mencapai 10,414,044. Brasil menyusul India di uruan ke-3 dengan jumlah kasus sebanyak 7,961,673.
Rusia mendapat tambahan kasus baru sebanyak 23,652 dan 454 kasus baru, dan total kasus mencapai 3,355,794.
Inggris berada di urutan ke-5 dengan jumlah kasus mencapai 2,889,419, disusul Prancis di urutan ke-6 dengan 2,727,321 kasus.
Sementara itu, Indonesia berada di urutan ke-21 dengan total jumlah kasus mencapai 797,723. Jumlah pasien yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 659,437, dan yang meninggal dunia sebanyak 23,520. Saat ini jumlah kasus aktif sebanyak 114,766.
Cina Tolak WHO Selidiki Asal-Usul Virus Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Cina telah memblokir kedatangan tim yang akan menyelidiki asal-usul pandemi virus corona.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dua ilmuwan di tim Perserikatan Bangsa-Bangsa telah meninggalkan negara asalnya ke Wuhan ketika mereka diberi tahu bahwa pejabat Cina belum menyetujui izin yang diperlukan untuk memasuki negara itu.
"Saya sangat kecewa dengan berita ini. Saya telah melakukan kontak dengan pejabat senior Cina dan saya sekali lagi telah menjelaskan bahwa misi tersebut adalah prioritas bagi WHO dan tim internasional," kata Tedros seperti dikutip CNN.
Tedros mengatakan bahwa WHO sangat ingin menjalankan misi secepat mungkin dan dia telah diberi jaminan bahwa Beijing mempercepat prosedur internal untuk penempatan sedini mungkin. Dr. Michael Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO mengatakan, ada masalah dengan visa dan satu anggota tim telah kembali ke rumah.
Yang lainnya sedang menunggu saat transit di negara ketiga. Pejabat WHO telah lama bernegosiasi dengan Beijing untuk memungkinkan tim ilmuwan global mengakses situs-situs utama untuk menyelidiki asal mula virus pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019 dan kemungkinan lompatannya dari spesies inang yang tidak teridentifikasi ke manusia.
Pada Mei, WHO setuju untuk mengadakan penyelidikan tentang tanggapan global terhadap pandemi setelah lebih dari 100 negara menandatangani resolusi yang menyerukan penyelidikan independen.
Editor: Agung DH