Menuju konten utama

Update Corona Dunia 7 Desember Sore: AS Urutan 1, RI ke-20

Update kasus corona di dunia, Senin (7/12/2020) sore pukul 16.04 WIB, total kasus global capai 67,440,108.  

Update Corona Dunia 7 Desember Sore: AS Urutan 1, RI ke-20
Ilustrasi Corona di Ruang Publik. foto/Istockphoto

tirto.id - Angka kasus corona COVID-19 di seluruh dunia terus meningkat dari hari ke hari. Hingga hari ini, Senin (7/12/2020) pukul 16.04 WIB, menurut data terakhir dari Worldometers, saat ini kasus secara globat telah mencapai angka 67,440,108.

Angka kematian i seluruh dunia sebanyak 1,542,552 jiwa dan yang telah sembuh mencapai 46,615,913 pasien. Menurut Worldometers, kasus aktif saat ini sebanyak 19,281,643, sementara yang telah sembuh sebanyak 48,158,465.

Amerika Serikat (AS) saat ini masih berada di urutan pertama sebagai negara dengan angka kasus terbanyak yaitu sebanyak 15,159,529. Di urutan kedua ada India dengan 9,677,203, selanjutnya Brasil dengan kasus sebanyak 6,603,540.

Rusia berada di urutan ke-4 dengan penambahan kasus baru sebanyak 28,142 dan pasien meninggal terbaru mencapai 456 jiwa. Kini Negeri Beruang Putih tersebut berada di urutan ke-5, menyusul Prancis dengan 2,292,497 kasus.

Sementara itu, Indonesia saat ini naik ke urutan 20 dengan jumlah kasus mencapai 575,796. Jumlah pasien meninggal hingga saat ini mencapai 17,740 dan yang telah sembuh sebanyak 474,771.

1,2 Juta Dosis Vaksin Sudah Tiba di Indonesia

Sinovac, vaksin COVID-19 yang berasal dari perusahaan biofarmasi asal Cina sudah tiba di Indonesia, Minggu (6/12/2020).

Vaksin yang jumlahnya mencapai 1,2 juta dosis ini lantas disimpan di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung.

Selain vaksin Sinovac, pemerintah juga mendatangkan 45 juta dosis bahan baku curah pembuatan vaksin COVID-19 dalam dua gelombang yang terbagi pada Desember 2020 hingga Januari 2021.

Bahan baku tersebut selanjutnya akan diproduksi oleh PT Bio Farma. Vaksin ini tentu membawa harapan positif pagi penanganan pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia satu tahun trakhir.

Dalam siaran YouTube, Presiden Joko Widodo menyebutkan terdapat 1,2 juta vaksin yang dipesan dari perusahaan biofarmasi asal Cina, Sinovac masih perlu mengikuti tahapan-tahapan dari BPOM sebelum didistribusikan pada masyarakat.

Sehingga vaksin COVID-19 tersebut Sinovac dapat digunakan untuk saat ini, karena masih menunggu izin BPOM. "Setelah mendapatkan izin dari BPOM, baru kita lakukan vaksinasi.

Kaidah-kaidah saintifik, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan, wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," kata Jokowi.

Melansir laman resmi Satgas COVID-19, di tahapan awal nantinya, vaksinasi akan diperuntukkan bagi garda terdepan dengan risiko tinggi, yaitu tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.

Lalu secara bertahap akan diperluas seiring dengan ketersediaan vaksin dan izinnya, yaitu penerima bantuan iuran BPJS, dan kelompok masyarakat lainnya.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA DUNIA HARI INI atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH