Menuju konten utama
Info Covid-19 Terkini

Update Corona Dunia 19 Juli 2022: Kasus Positif Capai 568.731.952

Update Corona dunia hari ini, 19 Juli 2022, pukul 14.08 WIB mencapai 568.731.952 kasus positif.

Update Corona Dunia 19 Juli 2022: Kasus Positif Capai 568.731.952
Ilustrasi Virus Corona. foto/Istockphoto

tirto.id - Update Corona terkini di dunia masih dilaporkan, di mana grafik kasus positifnya terus saja meningkat setelah pandemi berjalan selama lebih dari dua tahun.

Berdasarkan laporan Worldometers, Selasa, 19 Juli 2022, pukul 14.58 WIB, total kasus positif COVID-19 di dunia telah mencapai 568.731.952.

Dari jumlah itu, yang terkonfirmasi meninggal dunia sebanyak 6.389.605 orang, dan yang berhasil sembuh meningkat menjadi 540.000.139 pasien.

Sementara kasus aktif dari seluruh negara yang terinfeksi wabah virus Corona saat ini jumlahnya masih ada 22.342.208, dengan rincian 39.200 orang di antaranya berada dalam kondisi serius atau kritis.

Amerika Serikat masih menduduki posisi pertama sebagai negara dengan kasus Corona tertinggi dunia yang mencatat 91.429.409 kasus positif, 1.049.274 kematian, 86.752.569 kasus sembuh, dan 3.627.566 kasus aktif tersisa.

Posisi kedua juga masih ditempati India dengan 43.783.062 kasus positif, 525.785 kematian, 43.113.623 kesembuhan, dan 143.654 kasus aktif.

Kemudian menyusul Brasil di posisi ketiga dengan catatan 33.339.815 kasus positif, 675.551 kematian, 31.640.771 kesembuhan, dan 1.023.493 kasus aktif.

Selanjutnya Prancis ada di posisi keempat dengan 33.034.311 kasus positif, 150.835 kematian, 30.674.954 kesembuhan, dan 2.208.522 kasus aktif.

Lalu Jerman menempati posisi kelima dunia dengan 29.853.680 kasus positif, 142.635 kematian, 27.906.500 kasus sembuh, dan tersisa 1.804.545 kasus aktif.

Pada posisi keenam hingga kesepuluh masing-masing ditempati oleh Inggris 23.075.360 kasus positif, Italia 20.177.910 kasus positif, Korea Selatan 18.861.593 kasus positif, Rusia 18.494.844 kasus positif, dan Turki 15.297.539 kasus positif.

Update COVID-19 Indonesia & Data Omicron Terbaru

Indonesia sendiri masih menempati urutan ke-20 dunia dengan total 6.138.346 kasus positif.

Data Satgas COVID-19 hingga Senin sore kemarin, 18 Juli 2022 menyebutkan, jumlah itu diperoleh setelah ada tambahan 3.393 kasus harian baru.

Angka kematian mendapat penambahan 10 kasus dalam sehari terakhir, sehingga membuat jumlah yang meninggal dunia menjadi 156.859 orang.

Pasien yang sembuh bertambah 2.427 orang, yang membuat total kasus kesembuhan menjadi 5.952.981 orang, serta tersisa 28.506 kasus aktif dari seluruh wilayah Indonesia.

Untuk data kasus Omicron BA.4 dan BA.5, GISAID mencatat, total kasus di Tanah Air sampai hari ini (19/7/2022) mencapai 15.664 kasus.

Virus Centaurus Asal India Sudah Masuk Indonesia

Virus centaurus asal India atau subvarian Omicron BA.2.75 saat ini telah masuk ke Indonesia, yang mana terdeteksi sebanyak tiga kasus.

"Ada tiga kasus BA.2.75, semua kasus sederhana, tak terlalu berat," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono seperti dikutip Antara.

Tiga kasus yang terdeteksi itu, ujar Dante, diketahui pada pekan lalu berdasarkan hasil penelitian genom sekuensing dari seluruh pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia.

Dante lalu menjelaskan tentang karakteristik BA.2.75 berdasarkan hasil pengamatan di sejumlah negara yang terjangkit memiliki tingkat kecepatan penularan yang relatif cepat namun dengan tingkat keparahan sakit yang relatif ringan.

"Tak terlalu berat, karena dari beberapa hal yang kami pelajari dari beberapa negara, karakternya seperti Omicron. Kegawatan tak terlalu besar, hospitality tak terlalu besar dan keparahannya tak terlalu besar," ucapnya.

Oleh karenanya, Dante pun meminta masyarakat agar tidak terlalu mengkhawatirkan subvarian BA.2.75 di Indonesia, sebab memiliki karakter yang mirip dengan BA.4 dan BA.5.

Temuan tersebut juga telah dilaporkan Indonesia melalui platform berbagi informasi dan data virus influenza di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) untuk diteliti bersama negara-negara di dunia.

Data sementara yang ada menunjukkan bahwa BA.2.75 menunjukkan setidaknya delapan mutasi tambahan dari BA.5 yang sekarang banyak di Indonesia, utamanya pengaruh menghindar dari imunitas yang sekarang sudah ada.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini juga telah memasukkan subvarian BA.2.75 ke dalam monitoring.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA 19 JULI 2022 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya