tirto.id - Angka kasus corona COVID-19 di seluruh dunia terus mengalami peningkatan. Situs Worldometers melaporkan, hingga hari ini, Selasa (29/12/2020) pukul 16.00 WIB, total jumlah kasus secara global telah menyentuh angka 81,733,053.
Jumlah pasien yang meninggal dunia yaitu sebanyak 1,782,992 jiwa, sementara itu yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 57,868,395. Saat ini, kasus aktif di seluruh dunia mencapai 22,081,666.
Hingga saat ini, Amerika Serikat masih menempati posisi pertama sebagai negara dengan jumlah kasus corona COVID-19 terbanyak di dunia, yaitu sebanyak 19,781,718. Jumlah pasien yang meninggal dunia tercatat 343,182 jiwa.
India berada di posisi ke-2 sebagai negara dengan kasus tertinggi yaitu sebanyak 10,224,797, dan pasien meninggal dunia mencapai 148,190.
Negara dengan kasus terbanyak ke-3 di dunia yaitu Brasil, yaitu sebanyak 7,506,890. Selanjutnya, Rusia di posisi ke-4 dengan jumlah kasus mencapai 3,105,037.
Prancis menempati posisi ke-5 dengan jumlah kasus mencapai 2,562,646, menyusul Inggris dengan 2,329,730 kasus.
Indonesia saat ini berada pada posisi ke-20 dengan total kasus mencapai 727,122. Menurut Worldometers, ada tambahan kasus baru sebanyak 7,903 dan kematian baru sebanyak 251.
Total pasien yang dinyatakan sembuh di Indonesia hingga saat ini sebanyak 596,783 dan yang meninggal dunia 21,703 jiwa.
Varian baru virus Corona di Inggris
Virus Corona varian baru penyebab COVID-19 telah terdeteksi di Inggris sejak November 2020 dan ini membuat peningkatan pesat kasus COVID-19 di London dan Inggris tenggara.
Peningkatan kasus yang cepat ini telah dikaitkan dengan versi atau varian virus yang menyebabkan COVID-19 (SARS-CoV-2) yang berbeda. Profesional kesehatan masyarakat di Inggris sedang mengevaluasi karakteristik varian baru ini.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus terus berubah melalui mutasi, dan varian baru virus diharapkan muncul seiring waktu.
Varian baru virus Corona ini sifatnya kadang muncul dan menghilang. Di lain waktu, varian baru muncul dan mulai menginfeksi orang.
Berbagai varian virus yang menyebabkan COVID-19 juga telah didokumentasikan di Amerika Serikat dan secara global selama pandemi ini.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa sekitar 6 dari 10 kasus yang dilaporkan di London disebabkan oleh varian baru. Analisis genetik dari varian baru Corona menunjukkan perubahan pada lonjakan virus dan bagian lain dari virus.
Studi awal menunjukkan bahwa varian baru dapat menyebar lebih mudah dari orang ke orang. Sejauh ini, para ilmuwan di Inggris tidak melihat bukti bahwa infeksi oleh varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Editor: Agung DH